Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan keinginan China untuk menanam modal di sektor hilirisasi nikel di Indonesia, dengan merencanakan pendirian pabrik pembuatan sendok dan garpu yang menggunakan bahan baku tersebut.
Luhut menjelaskan bahwa pabrik yang akan memproduksi produk turunan dari stainless steel, seperti sendok, garpu, jarum suntik, dan lainnya, direncanakan akan dibangun sejalan dengan proyek pembangunan pabrik petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).
“Dari proses hilirisasi stainless steel yang menghasilkan sendok, garpu, dan produk lainnya, China telah menunjukkan minatnya untuk terlibat, dan kami akan mendirikan zona khusus untuk tujuan ini,” kata Luhut dalam postingan resmi Instagramnya, yang dikutip pada Kamis (22/2).
Dia juga menyampaikan bahwa China telah memberikan persetujuan untuk jumlah investasi dalam proyek industri petrokimia di Kaltara. Dia berharap tidak akan ada hambatan bagi investasi tersebut.
Strategi Pemerintah Indonesia dalam Memperluas Industri Hilirisasi Nikel
Dengan adanya pembangunan zona khusus ini, Luhut berharap dapat memberikan kesempatan bagi pelaku industri lokal bahkan UMKM untuk terlibat dalam industri petrokimia.
“Saya juga senang karena, meskipun sedang mengalami tantangan ekonomi, baik di China maupun di seluruh dunia, mereka tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek petrokimia yang sudah direncanakan,” jelasnya.