Persiapan menghadapi ancaman dari Penyakit X, yang dibahas kembali oleh World Health Organization (WHO) dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF), menjadi sorotan utama. Sekretaris Jenderal WHO menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi Penyakit X dan mengharapkan adanya perjanjian pandemi pada bulan Mei untuk mengatasi tantangan bersama.
Dalam acara di Davos, Swiss, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Sekretaris Jenderal WHO, menekankan perlunya mencapai kesepakatan pandemi untuk menghadapi “musuh bersama” ini. Dikutip dari Anadolu Agency, ia menyatakan, “Perjanjian pandemi dapat menggabungkan pengalaman dan solusi dari seluruh dunia menjadi satu kesatuan.”
Ghebreyesus menegaskan bahwa persiapan menghadapi Penyakit X sangat penting, termasuk penelitian, pengembangan, infrastruktur kesehatan, dan tenaga kerja. Kesehatan primer, yang telah terbukti kritis selama pandemi COVID-19, juga menjadi fokus utama. “Masyarakat harus bersiap menghadapi Penyakit X, dengan prioritas pada kesehatan masyarakat, pendidikan, dan komunikasi,” tambahnya.
Kesiapan WHO dan Tantangan Bersama Global
Pentingnya perjanjian pandemi juga ditekankan oleh Ghebreyesus, yang berpendapat bahwa ini akan membantu mempersiapkan masa depan dengan lebih baik. Ia menyoroti bahwa Penyakit X merupakan “musuh bersama,” dan tanpa respons bersama, dunia dapat menghadapi masalah serupa dengan COVID-19.
Dengan batas waktu perjanjian pandemi hingga Mei 2024, Ghebreyesus berharap agar negara-negara dapat mencapai kesepakatan pada waktu yang ditentukan. Dalam konteks ini, ia menyatakan bahwa jika generasi saat ini tidak mampu mencapainya, generasi berikutnya mungkin juga tidak akan bisa.