Perdebatan seputar penghilangan nama Israel dari peta online oleh perusahaan teknologi Cina, seperti Alibaba dan Baidu, telah menimbulkan banyak pertanyaan. Namun, investigasi independen mengungkapkan beberapa fakta menarik yang perlu diperhatikan. Kami akan menguraikan hasil temuan tersebut dalam kesimpulan artikel ini.
Peta Online Cina: Mitos atau Fakta?
Pengguna internet di China telah mengungkapkan bahwa perusahaan teknologi Cina, seperti Alibaba dan Baidu, telah menghapus nama Israel dari peta online mereka, meskipun masih menunjukkan perbatasannya yang diakui secara internasional.
Peta-peta tersebut juga mencantumkan wilayah Palestina, serta kota-kota penting dan nama-nama negara terdekat seperti Siprus, Yordania, dan Irak.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Baidu, Jing Meng, membantah sengaja menghapus Israel dari peta platform tersebut, dengan alasan bahwa dalam situasi ruang terbatas, peta mereka mungkin tidak menampilkan nama atau bendera beberapa wilayah.
Mereka menekankan bahwa pengguna masih dapat menemukan negara atau wilayah yang sesuai di Baidu Maps melalui fungsi pencarian peta.
Pemerintah China juga membantah telah menghapus Israel dari layanan pemetaan yang ditawarkan oleh perusahaan teknologi Baidu dan Alibaba. Mereka mengklarifikasi bahwa China dan Israel memiliki hubungan diplomatik yang normal, dan negara-negara yang relevan ditandai dengan jelas di peta standar yang dikeluarkan oleh otoritas berwenang Tiongkok.
Investigasi Terungkap: Mengapa Nama Israel Menghilang dari Peta Online Cina?
Investigasi independen yang dilakukan oleh Newsweek menunjukkan bahwa peta-peta dari Baidu dan Alibaba tidak menampilkan nama Israel atau Gaza bahkan sebelum konflik saat ini dimulai. Hal ini didukung oleh arsip gambar yang menunjukkan bahwa keduanya berhenti menampilkan Israel atau Gaza pada layanan mereka sebelum konflik dimulai pada bulan Oktober.
Investigasi terpisah juga menunjukkan bahwa halaman web yang diarsipkan dari artikel-artikel di situs web Tiongkok menunjukkan bahwa Israel tidak lagi muncul di peta Baidu atau Alibaba sejak Mei 2021.
China telah lama mengadvokasi solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, dengan dukungan terhadap berdirinya negara Palestina yang merdeka. Meskipun Beijing menolak mengutuk Hamas, mereka menyatakan bahwa mereka menentang segala bentuk serangan terhadap warga sipil.
Penghapusan Israel dari Peta Online Cina: Mitos atau Fakta?
Investigasi independen yang dilakukan oleh Newsweek dan peneliti lainnya mengungkapkan bahwa penghapusan nama Israel dari peta online oleh perusahaan teknologi Cina terjadi bahkan sebelum konflik terbaru dimulai pada bulan Oktober.
Dalam pernyataan resmi, Baidu membantah melakukan tindakan tersebut secara sengaja, dengan alasan bahwa ruang terbatas dalam peta mereka menjadi penyebabnya. Pemerintah Cina juga membantah klaim ini dan menekankan bahwa hubungan diplomatik normal dengan Israel tetap terjaga.
China sendiri telah lama mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina dan mengadvokasi berdirinya negara Palestina yang merdeka. Meskipun tidak mengutuk Hamas, Beijing mengecam serangan terhadap warga sipil.
Hal ini menjadi pembahasan hangat, menimbulkan pertanyaan apakah ini hanya mitos atau fakta terkait penghilangan Israel dari peta online Cina.