Jakarta, Memo.co.id
Jika even Pilkada dan Pilpres digelar sekarang, pasangan calon Ahok- Jarot, kalah dibanding pasangan Agus- Silvy, dalam even Pilkada Jakarta. Demikian juga jika Pilpress digelar hari ini, Jokowi akan kalah dengan Prabowo. Ini hasil survey mengejutkan yang dilakukan oleh Lembaga Survey Median ( Media Survei Nasional). Yang mengejutkan lagi, nama Jendral TNI Gatot Nurmanto, Panglima TNI, menempati nomor urut 3 dalam elektabilitas calon Presiden RI, mendatang.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga survei Media Survei nasional (Median), elektabilitas Ahok-Djarot saat ini tinggal sebesar 26,6 persen, dan berada di posisi kedua.
“Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni atau Agus-Sylvi, saat ini sudah berada di posisi teratas dengan elektabilitas 29,6 persen. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menempel ketat di posisi ketiga dengan 26,4 persen, sementara 17,4 persen responden tidak menjawab ” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, Kamis (1/12).
Lembaga survei Median melansir hasil survei yang bertajuk “Persepsi Atas kasus Hukum Basuki Tjahaja Purnama Serta Efeknya Terhadap Dukungan Pilgub dan Pilpres di DKI Jakarta” . Survei yang digelar dengan pendanaan secara mandiri oleh Median ini, dilakukan pada16-25 November.
Menurut Rico, kasus yang membelit Ahok saat ini, ternyata juga berefek pada elektabilitas Jokowi di DKI Jakarta. Kasus yang membelit Ahok membuat eletabilitas Jokowi menurun di DKI Jakarta jika PIlpres diadakan saat ini.
“Ternyata efek kasus yang membelit Ahok turut menurunkan tingkat elektabilitas Jokowi di DKI Jakarta jika pilpres diadakan saat ini. Elektabilitas Jokowi di DKI Jakarta saat ini tinggal 12 persen, disodok oleh Prabowo di urutan pertama dengan 33,3 persen. Secara mengejutkan, Panglima TNI, Gatot Nurmantyo berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 8 persen,” katanya.
Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 500 responden yang dipilih secara random dengan menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of Error survei ini plus minus 4,4 %, pada tingkat Kepercayaan 95%. Selain itu, quality control terhadap survei ini dilakukan terhadap 20% sampel yang ada.(nu)