MEMO,Malang: Kota Malang bersiap mempertahankan gelar Runner-up di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII 2023.
Wali Kota Sutiaji mengungkapkan tantangan besar yang akan dihadapi oleh atlet-atlet Kota Malang dalam persaingan yang semakin ketat. Apa strategi mereka? Simak selengkapnya!
Wali Kota Sutiaji Ungkap Tantangan Berat Kota Malang di Porprov 2023
Wali Kota Malang, Sutiaji, dengan resmi melepas para atlet asal Kota Malang yang akan berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII 2023.
Kompetisi ini akan diselenggarakan di empat Kota/Kabupaten, yaitu Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, dan Jombang.
Totalnya, ada sekitar 884 atlet dan official yang akan berangkat untuk mengikuti ajang multi-event terbesar di Jawa Timur ini.
Pesona Kompetisi Sengit antara Kota Malang, Sidoarjo, dan Kediri
Sutiaji menyatakan bahwa Porprov tahun ini memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan edisi sebelumnya, terutama dalam hal tingkat persaingan yang semakin ketat. Namun, para atlet dari Kota Malang tetap harus memberikan yang terbaik untuk mempertahankan posisi Runner-up, meskipun beberapa cabang olahraga unggulan mungkin memiliki jumlah atlet yang lebih sedikit.
“Sekali lagi, harapan kita adalah agar tahun ini bisa berjalan seperti tahun sebelumnya, meskipun sebenarnya prestasi kita tidak merata pada tahun-tahun sebelumnya. Semoga di masa depan, kita bisa lebih konsisten. Saat ini, yang ingin merebut posisi kita adalah tim tuan rumah, itu sudah pasti. Mereka memang menjadi pesaing utama kita (Kota Malang),” ujar Sutiaji ketika ditemui usai acara pelepasan di Balaikota Malang pada Senin, 4 September 2023.
Menurut kepala pemerintahan Kota Malang ini, mempertahankan posisi Runner-up memang menjadi tugas yang sulit, terutama karena banyak daerah lain yang mulai mengejar posisi tersebut.
“Kita pernah kalah dengan Kediri juga. Jadi sebenarnya, Sidoarjo, Kediri, dan Malang sedang berkompetisi ketat untuk meraih peringkat kedua dalam ranking. Peringkat pertama mungkin sulit untuk kita capai, mengingat Surabaya memiliki sumber daya yang sangat besar. Dana APBD Surabaya bahkan tiga hingga empat kali lipat lebih besar daripada Kota Malang,” tambahnya.
