Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menciptakan momen menarik saat peresmian bantuan sumur bor di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Tidak hanya memberikan dukungan kepada kepala desa yang mendoakan kesuksesannya dalam Pilpres 2024, Prabowo juga menjelaskan urgensi program sumur bor dan pipanisasi yang melibatkan Universitas Pertahanan.
Simak bagaimana momen ini mengungkapkan semangat kolaborasi dalam penyediaan air bersih di wilayah yang membutuhkan.
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, Ciptakan Momen Tak Terlupakan di Acara Peresmian Sumur Bor dan Pipanisasi di Gunungkidul
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, menggelitik salah seorang kepala desa di Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang mengucapkan puisi dan mendoakan kesuksesannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pada hari Rabu (9/8). Insiden tersebut terjadi selama acara peresmian sumur bor dan instalasi pipa di Gunungkidul.
Pada saat itu, Prabowo terhubung melalui konferensi video dari Pasar Wareng, Wonosari, dengan para kepala desa yang menerima bantuan dari Universitas Pertahanan.
Secara berturut-turut, para kepala desa mengungkapkan penghargaan mereka atas bantuan sumur bor dan pipa sambil menceritakan tantangan yang mereka hadapi akibat kekurangan pasokan air, terutama selama musim kemarau. Salah satu dari mereka bahkan menyampaikan puisi untuk Prabowo.
“Semoga Menteri Pertahanan RI, Bapak Prabowo Subianto, diberikan kemudahan dan cita-citanya yang mulia bisa terwujud,” kata seorang kepala desa.
“Kami akan mengakhiri dengan puisi, Pak Menteri. Burung Cucak Rowo makan padi, Tahun 2024, pasti jadi bagi Pak Prabowo. Terima kasih,” lanjutnya, diikuti oleh tepuk tangan riuh dari warga.
Prabowo memberikan penghargaan dan tersenyum saat mendengar puisi tersebut. Meskipun demikian, calon presiden potensial dari Partai Gerindra tersebut menekankan bahwa saat ini belum memasuki masa kampanye.
Semangat Kolaborasi dan Pentingnya Akses Air Bersih dalam Konteks Peresmian Sumur Bor oleh Menteri Pertahanan
“Ya, terima kasih atas puisinya. Namun, ini masih bukan saatnya kampanye, jadi tidak diperbolehkan. Harus hati-hati, ada KPU yang memantau,” ujarnya.
Prabowo juga menegaskan bahwa program sumur bor dan pipa tersebut adalah hasil dari usaha bersama masyarakat dan Universitas Pertahanan di bawah Kementerian Pertahanan.
Program ini dimulai setelah ia mengetahui bahwa banyak daerah masih menghadapi kesulitan pasokan air. Prabowo menjadi saksi ketika ia mengunjungi Pulau Moa, di Maluku, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Presiden menginstruksikan kepada kami para menteri untuk mencari cara agar kami bisa membantu rakyat yang mengalami kesulitan pasokan air. Itulah mengapa, atas petunjuk dari presiden, saya segera menghubungi para profesor dan ahli di Universitas Pertahanan untuk mencari solusi bagaimana kita bisa segera membantu rakyat,” ungkapnya.
Dikutip dari keterangan resmi, peresmian sumur bor di Wareng, Gunung Kidul, merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh Prabowo, setelah sebelumnya dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan total 31 lokasi.
Di wilayah Gunung Kidul, ada sebanyak 11 titik yang menerima bantuan sumber air, termasuk di Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk, Kalurahan Kwarasan, dan Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, serta beberapa lokasi lainnya. Kelurahan Wareng juga termasuk dalam daftar lokasi yang mendapat bantuan, yaitu lokasi kesembilan.
Pada acara peresmian sumur bor dan instalasi pipa hari ini, Prabowo juga ditemani oleh Rektor Universitas Pertahanan, Mayjen TNI Jonni Mahroza, Wakil Kepala BRIN, Laksdya TNI (Purn) Amarulla Octavian, Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta, dan Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo.
Momen Sentil Kepala Desa oleh Prabowo Subianto dalam Acara Peresmian Sumur Bor di Gunungkidul
Prabowo menggarisbawahi bahwa program ini bukan hanya upaya pemerintah semata, tetapi juga hasil kolaborasi dengan Universitas Pertahanan. Kerja sama ini mencerminkan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam menyediakan solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.