Anak-Anak NTT Menantang Keterbatasan untuk Mewujudkan Mimpi Sepak Bola Mereka – Berbuat Baik Mengajak #SahabatBaik untuk Berkontribusi
Semangat Tak Terbendung: Kisah Inspiratif Nebit dan Kawan-Kawan di NTT
Anak-anak di Nusa Tenggara Timur lahir dan tumbuh seperti anak-anak pada umumnya. Namun, mereka memiliki kelebihan kinestetik dan gemar beraktivitas di luar ruangan karena kondisi geografis di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka lebih bahagia belajar di alam terbuka dan berolahraga, terutama dalam permainan sepak bola.
Tetapi, sayangnya, mereka menghadapi banyak keterbatasan saat bermain bola, berbeda dengan anak-anak di kota besar. Tidak ada lapangan bola yang memadai, bahkan mereka harus menggunakan bola yang terbuat dari kertas saja. Jika beruntung, mereka bisa memiliki bola plastik yang sudah rusak.
Tidak hanya bola, kaki-kaki kecil mereka juga terkena masalah yang sama. Karena tidak memiliki sepatu bola atau bahkan sepatu sekolah, mereka bermain sepak bola tanpa alas kaki dan seringkali terluka karena menginjak kerikil tajam.
Tetapi, semangat mereka untuk bermain tidak pernah pudar. Mereka bermain sepak bola dengan semangat mulai dari setelah sekolah hingga menjelang magrib. Salah satunya adalah Nebit, seorang siswa kelas 6 di SDN 2 Lelogama, NTT.
Ia bercita-cita menjadi pemain sepak bola seperti Marselino Ferdinan, dan terus mengasah bakatnya dalam bermain bola.
Nebit bahkan tak menghiraukan rasa sakit pada kakinya yang terluka karena tersandung. Ia tetap semangat mengejar mimpinya sambil berharap suatu hari nanti bisa memiliki sepatu bola sendiri. “Semoga saya bisa menjadi pemain timnas Indonesia suatu saat,” ucapnya dengan harap.
Dorong Masa Depan Penuh Harapan: Cara #SahabatBaik Membantu Anak-Anak NTT Wujudkan Mimpi Sepak Bola
Mimpi ini juga dirasakan oleh anak-anak di daerah-daerah terpencil lainnya di NTT, seperti di SDN Redameter, Sumba Barat Daya, SDN Leomanu, Amfoang Timur, SDN 2 Lelogama, SDK Gayak Filial Nobo, dan SD Inpres Hamahena.
Melihat semangat mereka yang begitu membara, tak tega rasanya jika mereka harus menyerah karena keterbatasan yang ada.