Sebuah laporan keamanan siber terbaru dari Ensign Infosecurity telah mengungkapkan bahwa sejumlah organisasi kejahatan siber sedang mengincar Indonesia dan Malaysia sebagai target utama. Grup penjahat siber seperti Desorden, Dark Pink, dan Naikon menjadi perhatian khusus dalam laporan tersebut.
Mereka memiliki kemampuan bahasa Melayu yang memungkinkan mereka untuk melancarkan serangan dengan lebih efektif, termasuk menargetkan negara tetangga dengan strategi yang serupa. Lalu, apa motivasi di balik serangan ini dan bagaimana kedua negara ini menghadapinya?
Identifikasi Kelompok Penjahat Siber Berbahaya yang Menargetkan Indonesia dan Malaysia
Sejumlah organisasi kejahatan siber terdeteksi mengincar Indonesia dan Malaysia sebagai target utama. Grup penjahat siber seperti Desorden, Dark Pink, dan Naikon menjadi perhatian khusus dalam laporan lanskap keamanan siber 2023 yang dirilis oleh Ensign Infosecurity.
Alasannya, ketiganya memiliki kemampuan bahasa Melayu yang memungkinkan mereka untuk melakukan serangan dengan lebih efektif. Selain itu, kemiripan bahasa juga memungkinkan mereka menargetkan kedua negara tetangga ini dengan cara yang serupa.
Teo Xiang Zheng, Wakil Presiden Advisory, Consulting Ensign InfoSecurity di Jakarta, menyatakan bahwa Dark Pink, Lotus Blossom, dan Naikon juga hadir di Malaysia dan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok-kelompok penyerang tersebut memiliki kedekatan dan keterkaitan.
Desorden dikenal sebagai kelompok yang bergerak dengan motif finansial untuk mencari keuntungan materi. Sementara Dark Pink, Lotus Blossom, dan Naikon merupakan grup yang memiliki afiliasi dengan suatu negara, sehingga tujuan mereka lebih cenderung untuk pencurian informasi atau sabotase sistem ketimbang sekadar mencari keuntungan finansial.
Ketiga grup penjahat siber ini biasanya menggunakan metode rekayasa sosial atau social engineering dengan menyamar sebagai aplikasi untuk mengecoh korbannya.
Langkah Proaktif Menghadapi Serangan: Meningkatkan Keamanan Siber di RI dan Malaysia
Sektor pemerintahan, layanan finansial, asuransi, dan industri komersial menjadi sasaran utama dari para penjahat siber ini. Sebagai contoh, serangan yang dilakukan oleh Desorden telah menyebabkan industri komersial mengalami dampak yang signifikan, terutama dalam bentuk pembobolan data dan serangan ransomware yang menyasar usaha kecil dan menengah.