MEMO, Jakarta: Dalam gelombang kerusuhan yang melanda Prancis, Wali Kota L’Hay-les-Roses, Vincent Jeanbrun, menjadi salah satu korban kekerasan tak terduga.
Pada hari Minggu, rumahnya diserbu oleh sekelompok perusuh yang membakar mobil dan meluncurkan kembang api ke arah istri dan anak-anaknya saat mereka berusaha melarikan diri.
Kejadian ini menjadi peristiwa mengguncang yang menggarisbawahi eskalasi kekerasan yang sedang terjadi di beberapa kota di Prancis.
Penyerang Membakar Rumah Wali Kota dan Melukai Keluarganya dalam Kerusuhan di L’Hay-les-Roses
Vincent Jeanbrun, Wali Kota L’Hay-les-Roses, menjadi korban para demonstran yang melakukan kerusuhan terhadap pemerintah pada hari Minggu (2/7/2023). Para perusuh menyerang rumahnya, membakar mobil, dan melemparkan kembang api ke arah istri dan anak-anaknya saat mereka berusaha melarikan diri.
Vincent Jeanbrun dikabarkan sedang berada di balai kota L’Hay-les-Roses ketika rumahnya diserang. Saat itu, istrinya Melanie dan anak-anaknya sedang tidur.
Para penyerang menggunakan kendaraan yang terhenti oleh tembok rendah yang mengelilingi halaman rumah. Mereka kemudian membakar mobil yang diduga milik wali kota dan melemparkan kembang api ke arah istri dan anak-anaknya.
Saat ini, kedua anak Jeanbrun yang berusia 5 dan 7 tahun dalam kondisi aman.
Namun, istrinya mengalami patah kaki dan harus menjalani operasi serta mungkin akan menghadapi rehabilitasi selama tiga bulan.
Reaksi Perdana Menteri terhadap Serangan ke Rumah Wali Kota L’Hay-les-Roses dalam Kerusuhan Prancis
Menurut laporan dari Reuters, Wali Kota Jeanbrun telah memberitahu Perdana Menteri Elisabeth Borne tentang kondisi keluarganya. Dia mengatakan, “Saat saya berusaha melindungi mereka dan melarikan diri dari para penyerang, istri saya dan salah satu anak saya terluka.”
Jaksa setempat mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikan atas upaya pembunuhan terhadap keluarga Jeanbrun telah dimulai. Namun, belum ada tersangka yang ditangkap.