Example floating
Example floating
Politik

MUI: Kalau Ahok Sudah Minta Maaf dan Merasa Salah, Kita Maafkan

×

MUI: Kalau Ahok Sudah Minta Maaf dan Merasa Salah, Kita Maafkan

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, lega Ahok sudah minta maaf pada ummat Islam
Example 468x60
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, lega Ahok sudah minta maaf pada ummat Islam
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin, lega Ahok sudah minta maaf pada ummat Islam

Jakarta, Memo.co.id
KH Ma’ruf Amin, ketua umum Majelis Ulama Indonesia, senang mendengar GUbernur DKI Ahok menyampaikan permohonan maaf kepada ummat Islam. Setidaknya, bisa meredakan kondisi yang kian memanas terkait isu pelecehan ayat suci Al Qur’an dan penistaan agama Islam.”Kalau (Ahok) sudah merasa salah, tidak ada masalah,” kata Ma’ruf Amin saat dihubungi, Senin, 10 Oktober 2016.

Ma’ruf mengaku, pihaknya mengkhawatirkan isu SARA akan merembet ke beberapa tempat, sejalan kondisi politik di Jakarta. Pasalnya, sejak isu penistaan agama dengan menyebut surat Al Maidah 51, elemen di daerah daerah mulai melakukan aksinya.

Secara kelembagaan, MUI juga belum mempelajari detil ivi vidionya.Meski begitu, pihaknya akan mempelajari kandungan yang terekam dalam vidio pidatao GUbernur Ahok di depan warga kepulauan seribu, beberapa waktu lalu.

Disinggung terkait pelaporan ke polisi atas ulah Ahok tersebut. Ma’ruf enggan menanggapi lebih jauh. Namun ia menilai bahwa pelaporan ke kepolisian itu bergantung dengan motif pelapornya. Bagi penegakan hukum, jika sudah masuk ranah hukum, ya itu domain polisi. Permintaan maaf Ahok bisa meredakan isu SARA di tanah air.

Sementara iutu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, agar bijak dalam melontarkan pernyataan. Terlebih, dengan mengutip ayat dalam kitab suci umat Islam, Alquran.

“Ini jadi pelajaran, bukan hanya Ahok. Biarlah ayat itu jadi milik umat Islam, jangan terjadi lagi,” kata Nasaruddin dalam perbincangan di tvOne, Senin 10 Oktober 2016.
Nasaruddin mengaku sudah melihat bolak-balik konten video Ahok di Kepulauan Seribu yang menuai kontroversi. Ia mengamati betul kalimat Ahok yang menyatakan ‘Kan, bisa saja dalam hati kecil, bapak ibu enggak bisa pilih saya, karena dibohongi (orang) dengan surat Al Maidah 51 macam-macam itu’.

Mantan Wakil Menteri Agama RI itu menilai kalimat yang diutarakan Ahok memang konteksnya tidak untuk menghina ayat Alquran. Namun, Ia tak menampik kalimat ‘karena dibohongi dengan Surat Al Maidah 51’ bisa mengundang interpretasi lain yang bisa menyakitkan orang lain.
“Saya mengimbau, ada kearifan bagi orang yang keliru mendalami ayat, apalagi mereka yang tidak memahami (Alquran),” ujarnya. (nu )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.