Kediri, memo.co.id
Hari Buruh Nasional atau lebih dikenal dengan May Day, Lsm yang tergabung dalam beberapa Aliansi LSM Kediri melakukan aksi demo, Minggu (1/5). Para pendemo melakukan longmat dari kantor Pemkab Kediri menuju ke Balai Kota Kediri serta Alun alun Kediri untuk melakukan orasi menuntut hak hak kaum buruh demi kesejahteraan.
Dalam aksi demo tersebut pendemo membawa pamflet yang bertuliskan tindak tegas pengusaha tanpa patuhi UMK, berikan buruh UMK layak, hapus sistem orshocing karena tidak manusiawi serta baner besar bertuliskan Selamat Hari Buruh Bangkit Dan Bersatu Menuju Sejahtera Bersama.
Aksi demo yang yang dilakukan beranggotakan sekitar dua puluh lima orang melakukan orasi dengan tuntutannya bagi kaum buruh yaitu penolakan tenaga asing masuk di Indonesia, upah yang layak bagi kaum buruh, buruh jangan diperlakukan seenaknya.
Saat dikonfirmasi Korlap aksi Daniel yang didampingi Tomy aksi demo ini untuk memperingati hari buruh sedunia atau may day serta menuntut agar pengusaha tidak semena mena terhadap kaum buruh. “Dihari buruh ini, kita melakukan demo yang tergabung sekitar 11 lsm, menuntut agar pengusaha tidak meperlakukan buruh dengan seenaknya, “jelas Daniel Korlap aksi demo.
Daniel juga menuturkan dalam aksi demo dihari buruh kali ini kami meminta kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan kaum buruh. “Kami yang tergabung dalam sebelas LSM menuntut supaya kesejahteraan kaum buruh diperhatikan seperti penghapusan orsoching, upah sesuai UMK, serta buruh jangan diperlakukan seenaknya, “ungkap Daniel.
Korlap aksi tomy juga menambahkan dalam orasinya menuntut agar pemerintah tidak menimpor buruh dari luar negeri. “Pemerintah jangan menginport buruh dari cina atau negara asing, dan menuntut supaya buruh diperhatikan segi kesehatan dan ekomoni, “tambah Tomy.
Sekedar diketahui dalam aksi demo tersebut diamankan dan dikawal dari pihak kepolisian.(wing/ko)