Kediri ( Memo.co.id )
Managemen Rumah Sakit HVA Pare, masih menutup diri terhadap wartawan yang akan konfirmasi terkait ditolaknya pasien
yang menggunakan kartu KIS hingga meninggal dunia di rumah sakit lain. Meski begitu, melalui akun FB di komunitas Jawa
Timur, mengklarifikasi terkait dengan kejadian tersebut.
Ririh Mundisari, mengatsnamakan managemen RS HVA Pare memberikan konfirmasi terkait pelayanan rumah sakit. Bahwa, tgl
13 Maret, keluarga pasien menanyakan kamar kosong. ” Sata itu, kondisi kamar penuh. Minggu ada yang kosong setelah ada
pasien pulang,” katanya sebagaimana dikutip melalui akun FB bernama Ririh Mundisari.
Ririh MUndisari juga menjelaskan, dr Devitasari pada 12 Maret jaga pagi. Sayangnya, tidak dijelaskan, siapa dokter
yang jaga pada saat pasien masuk dan ditolak. Dalam keterangan Mundisari juga tidak dijelaskan, mengapa pasien sudah
diberi selang kemudian dilepas lagi, setelah keluarga pasien menunjukkan dan menggunakan Kartu KIS.
Dari pantauan Memo, sejumlah akun sosial media membicarakan berita terkait penanganan di RS HVA Pare. Beberapa group
FB serta ocehan di twitter, juga memperbincangkan Kartu Indonesia Sehat yang baru dilounching Presiden RI Joko Widodo
tersebut.
Berikut, salah satu akun komunitas facebook yang ada di Jawa Timur, Indonesia. Dari akun tersebut, diperoleh data
bahwa 293 facebooker melakukan share ke aku FB dan group FB lain, setelah ngelike tanda suka. Sebanyak 496 kasih
jempol dan 182 lainnya comentar di jejaring sosial tersebut. Sementara itu, di situs berita Memo.co.id, ada 273 liker
tekan tombol suka di bagian bawah berita.( joko/ eko)