[ad_1]
Surabaya, Memo
Kelompok Usaha Bersama yang diprakarsai Kementerian Sosial paska ditutupnya eks lokalisasi Dolly Surabaya, menjadi sentra usaha kecil menangah. Beberapa emak emak kini banyak tergabung di kelompok usaha bersama dan mnejadi UKM yang terus tumbuh dan memiliki omset cukup besar. Untuk satu gerai usaha saja, dala hitungan 4 tahun sejak berdisi, sudah memberian omset minimal Rp n5o juta / bulan.
Salah satu dari beberapa kelompok usaha bersama adalah KUB Mampu Jaya yang berada di bekas lokalisasi Dolly. ” Pada tahun 2014 lalu, lokalisasi Dolly ditutup. Kemudian dibina pemerintah dan dubentuklah beberapa kelompok usaha bersama, salah satunya bernama KUB Mampu Jaya. Saat ini, omzetnya berkisar Rp 50 juta tiap bulan,” ujar Ketua KUB Mampu Jaya Atik Tri Ningsih pada wartawan. KUB Mampu Jaya bergerak di bidang pembuatan sepatu kemudian mengembangkan ide bisnisnya menjadi KUB Mampu Jaya mengawali usahanya di bidang pembuatan sepatu kemudian berkembang juga ke produksi sandal. Atik menjelaskan kemampuannya berasal dari beberapa pelatihan yang diadakan kementerian sosial.
“Awalnya hanya tenaga dan ketrampilan saja. Kemudian mendapat bantuan dari Kemensos sebesar Rp. 20 juta,” kata Artik Tri Ningsih. KUB Mampu Jaya sekarang ini memiliki anggota sebanyak 15 orang, semuanya warga asli Dolly. JUmlah anggota tersebut selalu berkurang dan bertambah pula, seiring dengan perjalanan waktu empart tahun ini.
Dia berterima kasih kepada Kemensos dan Pemerintah Kota Surabaya, yang terlibat langsung dalam mendirikan dan membina KUB Mampi Jaya . PIhaknya juga terus berharap agar pemerintah pusat dan daerah berus melakukan pembinaan kepada semua KUB yang ada di eks lokalisasi Dolly Surabaya. “Dahulu ada bantuan dari Kenensos. Pemkota Surabaya juga bantu, terutama fasiloitas dan sarananya. Kami terus berharap pemerintah rturut mendampingi kami untuk lebih maju. ( mar )
[ad_2]
Source link