Sama sesuai data, hasil dari pemantauan itu, petugas mendapati ada 11 ekor sapi punya pedagang yang diperhitungkan diindikasi PMK. Petugas ambil contoh dari belasan ternak sapi itu untuk dilaksanakan tes laboratorium selanjutnya.
“Dari 11 ekor sapi yang diduga terkena PMK itu dua ekor salah satunya datang dari daerah Ngawi, dan bekasnya asal luar wilayah Ngawi,” kata Antok, panggilan akrab Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Pihaknya akui team dari Dinas Perternakan Ngawi terus berusaha optimal melalukan penelitianlans dan pengecekan kesehatan ternak ke pasar hewan dan peternak sapi kambing di Ngawi buat memperhitungkan penyebaran PMK di daerahnya.
Dia mengeklaim selama ini tidak ada penemuan kasus penyebaran PMK pada ternak sapi, kambing, atau kerbau di Kabupaten Ngawi.
Disamping itu, Dinas Peternakan di tempat bekerja sama dengan lembaga berkaitan, seperti polisi dan TNI lakukan pengawasan ketat pada jalan raya ternak sapi dan kambing yang masuk ke daerahnya.