MEMO – Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, masyarakat di berbagai daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri untuk menyambutnya. Tak hanya diwujudkan dalam ibadah puasa, Ramadan juga identik dengan berbagai tradisi budaya yang masih terus dilestarikan hingga kini.
Salah satu daerah yang masih mempertahankan tradisi khas dalam menyambut bulan penuh berkah ini adalah Kota Cirebon. Dengan akar budaya yang kuat, masyarakat Cirebon memiliki berbagai ritual unik sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadan.
Penasaran apa saja tradisi khas masyarakat Cirebon dalam menyambut Ramadan? Simak selengkapnya berikut ini!
1. Tradisi Ruwahan
Sekitar dua minggu sebelum Ramadan tiba, Keraton Kasepuhan Cirebon rutin menggelar tradisi Ruwahan yang diawali dengan salat Ashar berjamaah di Masjid Sang Cipta Rasa.
Puncak dari tradisi ini adalah ziarah ke kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam persiapan spiritual masyarakat sebelum memasuki bulan suci, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta doa agar Ramadan dijalani dengan penuh berkah.
2. Tradisi Dlugdag
Selain Ruwahan, masyarakat Cirebon juga memiliki tradisi Dlugdag, yaitu ritual membunyikan beduk secara berulang-ulang sebagai tanda bahwa bulan Ramadan telah tiba. Acara ini biasanya digelar di halaman depan Langgar Agung, Keraton Kasepuhan Cirebon.