Perkembangan teknologi yang semakin canggih turut mendorong perkembangan otak manusia. Manusia mampu berpikir lebih terbuka dan memiliki pemikiran yang luas. Akan tetapi, masih saja ada di Indonesia kasus bisnis pesugihan. Umumnya dilatar belakangi masalah ekonomi, karena malas bekerja, sehingga mengambil jalan pintas.
Pesugihan tidak hanya berbentuk meminta kekayaan saja. Minta kemakmuran, minta bisnis lancar dan perdagangan laris juga tergolong pesugihan. Jika dilakukan dengan cara yang tidak benar, seperti pergi ke dukun dan masih banyak lagi.
Penyebab Umum Pesugihan
Pesugihan merupakan susunan kata yang memiliki arti “kaya”. Secara luas, bisa diartikan sebagai orang yang meminta kekayaan dengan menggunakan cara yang aneh. Seperti melakukan ritual, memberikan tumbal dan sebagainya. Maraknya pesugihan bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.
1. Kaya dalam Waktu Singkat
Siapa yang tidak tergiur dengan harta? Harta menjadi alasan utama seseorang ikut dalam bisnis pesugihan. Ingin mendapatkan uang dalam waktu yang singkat. Apabila terdapat pedagang yang menggunakan cara ini, maka dagangannya akan sangat laris dan menarik perhatian pembeli. Tetapi, uang yang diterima tidaklah halal.
Akan tetapi perlu diwasapadai, setiap perbuatan pasti ada akibatnya. Apabila menggunakan pesugihan, maka harus siap melakukan berbagai ritual hingga mengorbankan tumbal.
2. Pendidikan yang Rendah
Orang yang menggunakan bisnis pesugihan biasanya tidak memiliki kemampuan untuk mengelola usaha. Hal tersebut dikarenakan memiliki pendidikan yang rendah. Percaya dukun dan tahayul bisa mendatangkan kekayaan. Mereka masih percaya dengan kebiasaan orang terdahulu atau nenek moyang.
3. Malas Berusaha
Malas berusaha menjadi hal utama penyebab orang tertarik bisnis pesugihan. Banyak orang yang tidak mau keluar keringat atau keluar modal. Akan tetapi, menginginkan bisnis berjalan lancar dan bisa mendapatkan banyak uang.
Pesugihan merupakan ritual sesat yang sangat dilarang. Bisnis pesugihan tidak akan membuat pelakunya menjadi semakin kaya. Akan tetapi sebaliknya. Sungguh aneh, jika di zaman modern seperti sekarang ini, orang masih saja percaya dan menggunakan pesugihan sebagai lumbung mendapatkan kekayaan. Hal tersebut umumnya untuk orang yang berpikiran sempit.