Example floating
Example floating
Humaniora

19 KK di Desa Jati Jalani Mikro Lockdown, Tim Tagana Dinsos Gotong Royong dengan Warga

×

19 KK di Desa Jati Jalani Mikro Lockdown, Tim Tagana Dinsos Gotong Royong dengan Warga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60


Kediri, Memo |

Sebanyak 19 KK di Dusun Kraapyak Desa Jati Kec Tarokan Kediri, jalani mikro lockdown, setelah mereka dinyatakan erpapar Covid 19. Tim Tanggap Bencana ( Tagana ) Dinas Sosial Kab Kediri, gotong royong dengan warga menyiapkan seluruh kebutuhan warga terpapar covid, di dapur umum.

Gotong royong dengan melakukan kegiatan mempersiapkan semua kebutuhan belasan warga yang terpapar Covid 19, adalah ide Bupati Kediri Mas Dhito, untuk memberikan semangat kepada 19 KK yang menjalai isolasi madiri di rumahnya masing msing.

Gotong royong —Tim Tanggap Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Kediri bergotong royong bersama warga Desa Jati untuk menyediakan kebutuhan makan warga yang sedang menjalani micro lockdown.
Program micro lockdown yang dicanangkan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana itu disambut baik warga. Program tersebut dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid -19 yang semakin meningkat.

Dengan adanya micro lockdown, warga Desa Jati bergotong royong ikut membantu memasak, menyiapkan, serta mendistribusikan makanan di Dusun Krapyak. Dalam sehari, Supatmi (45), dan ibu-ibu dari dusun lain ikut serta membantu tim Tagana. “Ya, sifatnya kita relawan mas. Gotong royong, ujar Supatmi sembari menyiapkan makan sore di dapur umum.

Setidaknya, dari 19 Kepala Keluarga yang menjalani micro lockdown tersebut, tim Tagana dan ibu-ibu mampu mendistribusikan makanan sebanyak 450 bungkus dalam sehari yang dibagi menjadi 3 kali jam makan. Menunya bervariasi. Setiap jam makan berganti menu.

Menurut salah satu juru masak dapur umum Tagana, Priyo Agus Widodo, pihaknya merasa terbantu dengan adanya relawan dari desa. “Ya setiap hari dibantu. Bahkan kalau kita (Tagana) mau pamit pulang tidak diperbolehkan. Sudah kayak keluarga sendiri,” terang Agus.

Rutinitasnya, lanjut Agus, dimulai dari memasak jam 4 pagi. Kemudian makanan dibungkus jam 6. Lalu setengah jam kemudian masakan didroping ke rumah warga. “Intinya harus sesuai dengan jam makan,” tambahnya.

Tim Tagana yang rencana akan bertugas di Jati hingga 5 Juli ini berharap Covid-19 ini segera berakhir. “Jangan lupa prokes. kalau covid-19 masih berlangsung, kita belum bisa pulang. Belum bisa kumpul keluarga,” tutur Agus.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.