MEMO
10 Prioritas Strategi dalam Making Indonesia 4.0, Pelaku UKM Lakukan Pembukuan Digital. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) bertumbuh dan naik kelas melalui pemanfaatan teknologi. Hal tersebut selaras dengan 10 prioritas strategi dalam Making Indonesia 4.0.
Langkah nyata yang dilakukan yakni mengintegrasikan pelaku IKM dengan startup penyedia teknologi untuk menciptakan
transformasi yang menjadikan IKM modern, produktif, efisien dan berkualitas. Salah satunya melalui Startup4Industry (S4I).
Dari finalis kompetisi Startup4industry 2022 besutan Kementerian Perindustrian, terdapat Industri Kelas Menengah (IKM) yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Misalnya Artaka yang merupakan sebuah aplikasi pembukuan digital untuk membantu UMKM yang sebelumnya unbankable
menjadi bankkable. VP Business Development Artaka, Dedy Santoso menjelaskan, hampir seluruh UMKM yang berada di mikro
dan makro tidak memiliki pencatatan pembukuan yang lengkap. Hal ini membuat Artaka terpacu untuk mengedukasi perihal
pembukuan digital dengan sangat mudah.
“Tidak banyak UMKM yang memiliki pencatatan pembukuan usaha yang baik. Mulai dari stok hingga laba juga arus kas bisa
diperoleh hanya dengan satu aplikasi ini. Hanya dengan Rp22.000 per bulan UMKM yang berlangganan bisa mendapat layanan tersebut. Data yang sudah tercatat nanti bisa di download dan setelah itu data bisa segera dihapus. Jadi tidak perlu khawatir data tersebut dipergunakan tidak semestinya,” jelasnya.
Artaka memberikan banyak kemudahan termasuk memberikan microsite yang bisa digunakan untuk penjualan. Pihaknya juga
telah bekerja sama dengan berbagai metode pembayaran sehingga pelanggan bisa dengan mudah menyelesaikan
pembelanjaannya. Terlebih lagi, pelaku UMKM bisa mendapatkan laporan laba rugi, arus kas dan neraca.
“Kami melatih 10 mitra IKM selama 10 minggu di mana mereka akhirnya telah memiliki laporan keuangan laba rugi, arus kas dan neraca. Lalu, kami juga menyediakan microsite untuk mereka berjualan layaknya marketplace dengan berbagai e-
catalognya,” bebernya.