Kediri, Memo
Cabup Kediri Nomer Urut 2, Hanindito Pramana Putra kembali mengajak komponen masyarakat untuk semangat mandiri dan berwiraswasta guna menopang perekonomian hingga mewujudkan kemandirian ekonomi.
Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Mas Dito ini dihadapan ratusan perwakilan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah,(UMKM), se Kabupaten Kediri, berlangsung di Bercakap Kafe, Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Sabtu,(2/11/2024).
Hanindito Pramana Putra, Cabup Kediri nomer urut 2 mengatakan selama 3,5 tahun memimpin Kabupaten Kediri ada hal yang tidak disukai dalam menangani perihal UMKM yakni pemberian bantuan yang hanya berpegang pada data forto polio saja.
“Saya lebih suka teman-teman UMKM dilatih secara spesifik mulai persyaratan produk hingga nantinya berjenjang pada modal usahanya,”ucap Cabup Kediri incumbent ini.
Menurutnya, kemandirian UMKM akan terwujud apabila pelakunya telah mengalami proses sehingga memperkecil kemungkinan lumpuh di tengah jalan akibat tidak terlatih menghadapi dinamika usaha.
“Tentu pelaku UMKM harus tahan banting dan tidak mudah menyerah,”tuturnya.
Bahkan dikatakan Dito, saat awal memimpin, dirinya menangani pelaku UMKM dengan omset diantara Rp 50 Ribu hingga Rp 100 Ribu per bulan kini bertemu kembali di forum ini dan omset sudah jauh berkembang hingga Rp 4 juta per bulannya.
“Saya tegaskan setiap warga Kabupaten Kediri mempunyai hak yang sama untuk berusaha,”katanya tegas.
Bila tidak ada kemampuan, maka di kepemimpinannya tetap akan menumbuh kembangkan UMKM dengan memberikan pelatihan, kemudian menyiapkan peralatannya serta modal usaha.
“Capain kita riil di UMKM yang kini sudah ada sekitar 25 ribu pelaku yang tadinya di tahun pertama saya menjabat sekitar 8 ribu,”paparnya.
Single Buyer juga sudah dilakukan salahsatu pelaku UMKM di Kabupaten Kediri dari sektor Perkayuan hingga mampu ekspor ke Amerika Serikat.
“Ini yang akan kita lakukan dengan pola filterisasi, apakah masuk gruping lokal, Jatim, nasional maupun Internasional,”imbuhnya.
Pola yang khusus dilakukan juga akan melakukan monitoring berkala guna menghindari patah di tengah jalan akibat kendala tertentu.
Selain itu di kepemimpinan Dito saat diberi kesempatan lagi oleh warga Kediri, pihaknya telah menyiapkan berdirinya Balai Pengawasan Obat dan Makanan,(BPOM) dengan penyediaan lahan hibah seluas 4 hektar.
“Jika perolehan sertifikasi layak dan halal itu dijangkau mudah, tentu UMKM kita pasti bersaing,”tandasnya.
Terpisah, Ratna Sari , Ketua Paguyuban UMKM Kabupaten Kediri mengaku selama dipimpin Mas Dito, usaha yang dirintis bersama teman-temannya sangat meningkat tajam.
“Produksi makanan olahan maupun kerajinan masih mendominasi pasar lokal dan Jatim,”terangnya.
Dia berharap melalui Mas Dito, Kabupaten Kediri senantiasa maju berikut pelaku UMKM nya.(Hamzah)