Sejumlah ilmuwan astronomi yang tergabung dalam Transiting Exoplanet Survey Satellite NASA telah menemukan planet berukuran mirip dengan Bumi yang menarik perhatian. Menurut penelitian mereka, planet ‘super-Bumi’ ini bahkan memiliki potensi untuk dihuni oleh manusia.

Satu dari planet tersebut memiliki ukuran sekitar 30% lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintang induknya dalam waktu kurang dari tiga hari. Sedangkan planet lainnya memiliki ukuran sekitar 70% lebih besar dari Bumi dan diyakini memiliki lautan yang dalam.

Sebuah laporan dari space.com menyebutkan bahwa kedua exoplanet ini diklasifikasikan sebagai super-Bumi, karena meskipun ukurannya lebih besar dari Bumi, tetapi masih lebih kecil dibandingkan raksasa es seperti Uranus dan Neptunus.

Bumi Super, demikian istilah yang diberikan oleh para ahli, cenderung berada dalam orbit bintang kerdil yang dingin. Bintang-bintang kerdil ini memiliki massa yang lebih kecil dan masa hidup yang lebih panjang daripada Matahari.

Di alam semesta, terdapat ratusan bintang kerdil untuk setiap bintang tipe Matahari. Dari sekian banyak bintang kerdil, ditemukan bahwa sekitar 40% dari mereka memiliki Bumi Super yang mengorbit. Sebagai perbandingan, para astronom memperkirakan bahwa ada puluhan miliar Bumi Super yang berada di zona layak huni dan memiliki keberadaan cairan.

Potensi Super-Bumi sebagai Planet Layak Huni dan Kekhasan Atmosfernya

Selain itu, diperhatikan bahwa Bumi Super ini terdapat hanya dalam galaksi Bima Sakti saja. Mengingat bahwa air merupakan elemen penting untuk mendukung kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi, cairan tersebut dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan potensi keberadaan kehidupan di planet tersebut.

Dengan proyeksi saat ini, sekitar sepertiga dari semua exoplanet yang ditemukan adalah Bumi Super, menjadikannya jenis exoplanet paling umum yang dapat dijumpai di dalam galaksi Bima Sakti. Jarak antara Bumi Super yang paling dekat dengan Bumi diperkirakan sekitar 6 tahun cahaya.

Para peneliti menggunakan dua metode untuk mendeteksi keberadaan exoplanet ini. Pertama, mereka mencari efek gravitasi yang ditimbulkan oleh planet terhadap bintang induknya. Kedua, mereka melakukan pencarian dengan mengamati peredupan cahaya yang terjadi ketika planet melintas di depan bintang induknya.

Tim peneliti juga berhasil mengidentifikasi ciri-ciri yang menandai sebuah planet layak huni. Mereka menyimpulkan bahwa planet yang paling layak huni akan memiliki massa sekitar dua kali lipat Bumi dan volumenya sekitar 20-30% lebih besar. Selain itu, planet tersebut harus memiliki lautan dengan kedalaman yang cukup untuk memungkinkan sinar cahaya meresap hingga ke dasar laut. Suhu rata-rata di planet semacam itu diperkirakan sekitar 77 derajat Fahrenheit atau sekitar 25 derajat Celcius.

Atmosfer yang lebih tebal daripada atmosfer Bumi juga menjadi salah satu ciri khas dari planet-planet ini, dan hal ini akan berfungsi sebagai selimut isolasi yang berharga bagi keberlangsungan kehidupan di permukaannya.

Potensi Eksoplanet Sebagai “Super-Bumi” Layak Huni dan Kekhasan Atmosfer Mereka