Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengambil langkah cepat dalam menyusun panduan standar prosedur untuk kapal wisata yang berlayar di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, setelah insiden tenggelamnya Kapal wisata KLM Teman Baik di perairan Pink Beach.
Penyusunan panduan ini dilakukan untuk meningkatkan tata kelola dan penertiban standar operasional dan prosedur agar para wisatawan dapat menikmati kunjungan mereka dengan aman dan nyaman.
Selain itu, Menparekraf juga menyampaikan belasungkawa dan dukacita kepada korban tenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, serta menekankan pentingnya keselamatan wisatawan sebagai prioritas utama dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.
Menteri Pariwisata Sandiaga Uno Siapkan Panduan Standar untuk Kapal Wisata di Taman Nasional Komodo dan Kawasan Lainnya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno akan segera menyusun panduan standar prosedur bagi kapal wisata yang berencana berlayar di kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo.
Insiden tenggelamnya Kapal wisata KLM Teman Baik di perairan Pink Beach, Taman Nasional Komodo, pada Sabtu (22/7/2023), telah menimbulkan langkah cepat dalam membentuk tim untuk mengatur standar prosedur bagi kapal-kapal wisata.
Menurut keterangannya pada Rabu (26/7/2023), Menparekraf Sandiaga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan pariwisata bahari di Labuan Bajo guna meningkatkan tata kelola dan penertiban standar operasional dan prosedur.
Menparekraf Sandiaga juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong para pihak berwenang untuk menyelidiki dan melakukan penyidikan atas pelanggaran tersebut sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku, guna memberikan efek jera kepada pelaku dan menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya.
Beliau berpendapat bahwa musibah-musibah terkait wisata bahari yang terjadi sebenarnya membuka peluang kerjasama dengan industri dan pemangku kepentingan lainnya.
Namun, yang paling penting adalah keselamatan dan kenyamanan para wisatawan, sehingga pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air semakin dikenal di kancah internasional.
Tidak hanya kejadian di Taman Nasional Komodo, Menparekraf juga telah mendengar tentang musibah di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, di mana sebuah kapal penyeberangan yang membawa penumpang dari Desa Lanto menuju Desa Lagili tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah dan menyebabkan 15 korban jiwa.
Beliau menyampaikan belasungkawa dan dukacita kepada keluarga korban serta berdoa semoga korban yang masih dicari oleh Tim SAR gabungan dapat segera ditemukan.
Keselamatan Wisatawan Jadi Prioritas: Respons Cepat Menparekraf Atas Insiden Kapal Wisata Tenggelam
Sementara itu, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, yaitu Fadjar Hutomo, memberikan penjelasan mengenai kronologi awal tenggelamnya kapal wisata yang membawa 9 orang wisatawan mancanegara di perairan Pink Beach, Taman Nasional Komodo, pada Sabtu (22/7/2023) sekitar jam 11.00 WITA. Kapal itu sebelumnya berangkat dari pelabuhan Labuan Bajo pada tanggal 19 Juli 2023.
Beliau juga menyatakan bahwa ke depannya, mereka akan bekerja sama dengan otoritas kepelabuhanan untuk memperbaiki tata kelola destinasi atau industri pariwisata, terutama yang terkait dengan ekosistem kapal-kapal wisata.