MEMO, Aceh Jaya: Kabupaten Aceh Jaya sedang menggebrak dengan pengembangan tiga pusat pertumbuhan ekonomi hijau dan biru yang menjanjikan.
Dalam lokakarya bertema “Pengembangan Ekonomi Terpadu Aceh Jaya,” para pemangku kepentingan berkumpul untuk membahas peluang yang tersedia dan cara mengakses dana dari berbagai sumber untuk mewujudkan visi ini.
Kabupaten Aceh Jaya mengembangkan tiga pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan!
Kabupaten Aceh Jaya sedang mengembangkan tiga pusat pertumbuhan ekonomi hijau dan biru berbasis kawasan. Kawasan-kawasan tersebut meliputi Lamno, Rigaih, dan Teunom, yang mencakup masyarakat di tiga kecamatan.
Dengan demikian, tiga pusat pertumbuhan ekonomi ini dapat menjangkau sembilan kecamatan di Aceh Jaya.
Lokakarya Pengembangan Ekonomi Terpadu Aceh Jaya sukses digelar di Banda Aceh
Pada acara lokakarya yang bertema Pengembangan Ekonomi Terpadu Aceh Jaya, Pj Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, S.Sos. MSI menyampaikan hal tersebut dalam kata sambutan dan membuka acara tersebut.
Lokakarya ini didukung oleh Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia sebagai mitra BKSDA Aceh dan diselenggarakan di Hotel Rasamala, Banda Aceh pada tanggal 13 Juli 2023.
Dr. Nurdin mengungkapkan, “Untuk mendukung pembangunan Aceh Jaya, diperlukan dana yang besar. Ada banyak peluang anggaran yang dapat kita akses melalui berbagai sumber. Namun, Aceh Jaya tidak dapat mengakses sumber-sumber dana di luar APBK jika tidak memenuhi persyaratan dokumen, kelembagaan, dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mekanisme penyaluran dana-dana tersebut.”
Berbagai kementerian, APBA, Pemerintah Amerika, Bank Dunia, dan pelaku pasar internasional telah mengalokasikan dana untuk pertumbuhan ekonomi hijau dan biru.
“Oleh karena itu, Aceh Jaya perlu mempersiapkan diri untuk merespons peluang-peluang tersebut, dimulai dengan perencanaan yang terintegrasi yang kita bahas melalui forum Lokakarya hari ini, yaitu ‘Pengembangan Ekonomi Terpadu Aceh Jaya,’” tambah Pj Bupati Aceh Jaya.