Saat acara tersebut, Jokowi juga memanfaatkan kesempatan untuk melihat infrastruktur yang ada di Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor. Selain cold storage, terdapat mesin pembuat batu es yang sangat penting bagi nelayan untuk mengawetkan ikan agar tetap segar, serta pembangunan bengkel nelayan.
Menurut informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kalamo Desa Samber-Binyeri dipilih sebagai lokasi percontohan karena posisinya yang strategis. Berada di pesisir WPPNRI 717 yang berbatasan langsung dengan Laut Pasifik, menjadikan desa ini sebagai penghasil tuna yang sangat berpotensi.
Dalam program Kalamo Desa Samber-Binyeri, KKP telah membangun sejumlah infrastruktur dan fasilitas usaha, memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, mendirikan koperasi produsen perikanan, serta memberikan pelatihan dan pendampingan usaha melalui social engineering agar semua fasilitas yang dibangun dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, fasilitas utama yang telah dibangun mencakup dermaga untuk tambatan kapal, pabrik es, pusat kuliner, cold storage, tempat penampungan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan, dan dok yard. Terdapat juga fasilitas pendukung seperti balai pelatihan, sistem air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, serta kantor pengelola.
Peresmian Kampung Nelayan Modern: Harapan Baru Bagi Kesejahteraan Nelayan di Biak Numfor, Papua
Kegiatan peresmian tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor perikanan di daerah pesisir. Dengan adanya Kampung Nelayan Modern, diharapkan dapat tercipta lingkungan ekonomi yang lebih baik bagi nelayan lokal, menjadikan mereka lebih mandiri dalam mencapai kesejahteraan.