Menurut Sugeng Hariadi selaku korlap aksi demo mengatakan,”warga keberatan dengan proses ruislag atau tukar guling karena sangat merugikan warga.
Masalahnya pihak pengembang sudah menutup saluran irigasi pertanian sehingga saat musim kemarau puluhan hektar sawah milik warga menjadi kering.Namun ketika musim penghujan lahan permukiman warga terancam kebanjiran karena berkurangnya lahan untuk resapan air.
“Sebelum lahan diuruk, kalau hujan airnya segera kering, sekarang sampai seminggu masih menggenang,” ujarnya.
Setelah melakukan orasi beberapa perwakilan pendemo akhirnya ditemui Kepala Kelurahan Balowerti dirungan Balai Desa, karena tidak ada titik temu akhirnya para pendemo melanjutkan unjuk rasa ke Balai Kota.(wing)