[ad_1]
Warga Enggan Menjual Lahan Untuk Jalan Tol Probowangi
Situbondo Memo
Puluhan warga Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menolak menjual lahan miliknya untuk proyek pembangunan jalan tol karena harga pembelian tanah ada perbedaan nilai harga.
“Kami mewakili masyarakat yang lahan tanahnya dilalui proyek jalan tol (Probowangi). warga pemilik tanah tidak terima bila harganya tidak sesuai dengan harga pembelian denga harga pembelian,” Tutur Kepala Desa Kalianget, Ahmad Faisol,”Senin (28/9/).
Menurutnya perbandingan harga tanah untuk pembangunan proyek tol milik warga Desa Kalianget sangat terlampau jauh apabila dibandingkan dengan harga tanah milik warga di Desa Banyuglugur kabupaten Situbondo.
Di Desa Kalianget, rata-rata harga tanah milik warga ialah Rp181.000 hingga 220.000 per meter persegi, sedangkan di Desa Banyuglugur dihargai sekitar Rp300.000 per-meter persegi.
Sementara warga menginginkan harga tanah mereka dibeli tidak terlampau jauh dari desa sebelah. Bila dibandingkan dengan Kabupaten Probolinggo, per-meternya sampai dengan Rp 400.000 per-meter persegi,” ujarnya.
Ahmad Faisol menambahkan tanah milik warga yamg akan dibangun proyek jalan tol sebanyak 109 bidang tanah dengan 89 orang pemilik lahan.
Oleh karena itu, Kata dia, kami mewakili warga meminta ke DPRD untuk menyampaikam aspirasi masyarakat.
“Dan sampai dengan hari ini sudah ada 35 orang pemilik tanah yang tanda tangan menyetujui karena dengan terpaksa di tengah himpitan ekonomi, sementara sisanya sebanyak 54 orang pemilik tanah belum menyetujuinya,” tuturnya.