Wanita Berbaju Putih Hadiri Hari Anak Nasional

Momen Bersejarah! Wanita Berbaju Putih Hadiri Hari Anak Nasional

Memo,Singaraja:  Pada Minggu (23/7/2023), terjadi momen bersejarah di Masjid Agung Jami’ Singaraja, dimana ratusan wanita berbaju putih berkumpul untuk merayakan Hari Anak Nasional 2023.

Mereka adalah anggota Muslimat NU yang dengan penuh semangat menggelar munajat bersama dan memberikan santunan kepada 70 anak yatim.

Bacaan Lainnya

Perayaan ini diselenggarakan sebagai langkah konkret untuk menjaga hak-hak anak dan melindungi mereka dari berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Muslimat NU Singaraja Munajat & Santuni 70 Anak Yatim

Pada Minggu (23/7/2023), suasana di halaman depan Masjid Agung Jami’ Singaraja berbeda dari biasanya. Ratusan wanita mengenakan baju putih memenuhi halaman tersebut. Mereka adalah anggota Muslimat NU, sebuah organisasi kemasyarakatan wanita yang berada di bawah naungan NU.

Pagi itu, bertepatan dengan Hari Anak Nasional 2023, para wanita Muslimat NU berkumpul untuk mengadakan munajat bersama sekaligus memberikan santunan kepada 70 anak yatim.

Tingkatkan Perlindungan Anak dan Lawan Stunting: Pesan Dari Anggota DPD RI dan Ketua PW Muslimat NU Bali

Hj. Any Hani’ah Machrus, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Bali, mengungkapkan bahwa momentum perayaan Hari Anak Nasional seharusnya dimanfaatkan sebagai batu pijakan untuk menjamin hak-hak anak dan melindungi mereka dari kekerasan dan diskriminasi.

Hani’ah menambahkan bahwa Hari Anak Nasional juga seharusnya menjadi kesempatan bagi kita untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh anak-anak secara menyeluruh. Dengan demikian, cita-cita Indonesia emas 2045 dapat terwujud melalui generasi muda saat ini.

“Dalam mengatasi hal tersebut, penting untuk meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak,” jelasnya dalam wawancara dengan RRI Singaraja pada hari itu.

H. Bambang Santoso, anggota DPD RI 2019-2024, juga turut berbicara. Beliau menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan memiliki pengaruh besar terhadap angka stunting di daerah Buleleng. Stunting atau tengkes tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan mental mereka.

Pos terkait