Tegal, Memo.co.id
Sejak menerima kabar Walikota Tegal Siti Masshita tertangkap tangan KPK, walikota yang pernah mendaftar sebagai dewan dari partai Nasdem itu, mendapat ucapan sinis dari ratusan warga dan PNS di lingkungan Kota Tegal. Bahkan, ratusan PNS di Kota Tegal, melakukan syujud sukur. Mereka merayakan atas tertangkapnya Walikota itu oleh KPK.
Sejak tadi malam hingga siang ini para pegawai negeri sipil (PNS) meluapkan rasa senangnya atas penangkapan wali Kota Tegal Siti Masitha. Di antara mereka, terdapat beberapa PNS yang merasa diperlakukan tidak adil oleh kepemimpinan Sitha.
Salah seorang PNS, Bowo menceritakan bahwa selama kepemimpinan Bunda Sitha, sering muncul keresahan di internal PNS. Dia mengaku terkena imbas dari kesewenang-wenangan wali kota.
“Gara-garanya saya ikut Imam Badarudin yang dinonjobkan oleh wali kota dan akhirnya dimutasi kerjanya,” ungkap Bowo.
Diterangkannya, sebelum dimutasi dia bertugas di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tegal, pimpinan Imam Badarudin.
Karena dianggap kritis, Imam dinonjobkan oleh Wali Kota Tegal. Tindakan itu menimbulkan reaksi dari Bowo dengan melontarkan kritikan kepada wali kota. Tidak lama kemudian Bowo juga dipindahtugaskan sebagai staf di Kelurahan Panggung.
“Sekarang di staf Kelurahan Panggung,” kata Bowo.
Wakil Wali Kota Tegal, Nursoleh membenarkan adanya PNS yang di-non-job oleh Sitha.
“Itu (yang sujud syukur) PNS yang di-nonjob-kan Bunda Sitha, yang merasa tidak tahu (mengapa) di-nonjob-kan. Iyo pada sujud syukur,” kata Nursoleh .
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui memang ada konflik internal dalam Pemkot Tegal. “Ya nggak usah (copot foto Sitha) lah. Memang Kota Tegal dulu ada problem ya, di internalnya,” kata Ganjar sambil mengimbau untuk tidak bereaksi berlebihan. ( nu )