“Selain itu ada kemandirian, kerja sama, saling menghormati, keteladanan, persamaan derajat, dan tentu cinta tanah air,” ucapnya.
Ghufron mengaku tidak heran ketika peristiwa bersejarah pada 10 November di Surabaya, santri berada di garis terdepan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.
“Karena mereka tahu bahwa saat itu yang mereka lawan adalah penjajah yang ingin merebut kemerdekaan bangsa ini,” katanya.
Saat ini, kata Ghufron, tantangan yang menjauhkan Bangsa Indonesia dari cita-cita kemerdekaan yakni kemakmuran dan keadilan adalah korupsi.
“Karena itu jihad zaman now adalah perang terhadap korupsi. Santri harus kembali terpanggil untuk turun dan berperang melawan korupsi,” kata dia. ( antaranews*)