Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia, mengumumkan proyek kolaborasi baterai kendaraan listrik antara BUMN dan LG Konsorsium akan berlanjut. LG mendapatkan apresiasi dari pemerintah atas komitmennya dalam menginvestasikan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Proyek ini memiliki nilai strategis untuk hilirisasi sumber daya alam dan penciptaan lapangan kerja, meski sempat terkendala oleh aturan Inflation Reduction Act (IRA) di AS. Kementerian Investasi siap membantu percepatan realisasi investasi proyek ini.
Menteri Investasi Umumkan Proyek Kolaborasi Baterai Kendaraan Listrik Antara BUMN dan LG Konsorsium
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa proyek kolaborasi pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan LG Konsorsium akan terus berlanjut.
Bahlil menyampaikan apresiasi atas komitmen LG dalam melanjutkan investasi ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini dikemukakannya dalam pertemuan dengan Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution, Young Soo Kwon, di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil mengungkapkan penghargaannya kepada semua pihak yang telah setuju dan berkomitmen untuk melanjutkan proyek kerja sama ini.
Sebelumnya, proyek ini menghadapi kendala setelah aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat berdampak pada rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik global.
Bahlil menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan proyek ini menunjukkan konsensus dan keinginan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium untuk menghilirisasi sumber daya alam, meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia, dan menciptakan lapangan kerja.
Kendala dan Solusi Proyek Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Pemerintah juga berkomitmen untuk membantu percepatan realisasi investasi proyek ini. Kementerian Investasi akan terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia agar dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi kedua negara, Indonesia dan Korea. Proyek ini merupakan hasil dari pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea pada tahun 2019 lalu.
CEO LG Energy Solution, Young Soo Kwon, juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungannya untuk proyek ini. Kwon menyatakan bahwa saat ini konsorsium siap untuk melanjutkan diskusi pendirian perusahaan dan diharapkan dapat mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium sehingga konstruksi dapat dimulai pada tahun 2023.
Direktur Utama PT Antam, Nico Kanter, juga memberikan dukungan yang sama dan berkomitmen untuk berusaha memenuhi kebutuhan dari proyek ini. Dia menekankan bahwa kolaborasi dan komunikasi yang baik dari semua pihak menjadi kunci utama dalam mewujudkan kesuksesan proyek mega ini.
Mega proyek senilai USD9,8 Miliar atau Rp142 triliun ini adalah hasil kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam, dan IBC. Proyek ini dimulai dengan pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, dengan total investasi sebesar USD1,1 miliar, dan pabrik tersebut dijadwalkan akan memproduksi secara komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024.
Selanjutnya, investasi mega proyek akan meliputi pembangunan pabrik smelter, prekursor, dan katoda, serta kerja sama pertambangan di Buli, Halmahera, yang saat ini dimiliki oleh ANTAM.
Proyek Kolaborasi Baterai Kendaraan Listrik Antara BUMN dan LG Konsorsium Terus Berlanjut: Potret Investasi dan Kesepakatan Strategis
Kesepakatan proyek ini menunjukkan konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium. Kementerian Investasi berkomitmen untuk terus mengawal proses perizinan dan memberikan manfaat bagi kedua negara, Indonesia dan Korea. Proyek ini merupakan hasil dari pertemuan kedua kepala negara Indonesia dan Korea pada tahun 2019.
Para pihak terlibat, termasuk CEO LG Energy Solution dan Direktur Utama PT Antam, menyatakan dukungan mereka untuk proyek ini dan berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dan komunikasi yang baik demi kesuksesan proyek mega ini.