Namun, beberapa pedagang masih terlihat mendatangi lokasi pasar karena belum mengetahui adanya penutupan. “Kami datang karena tidak tahu ada penutupan. Kami berharap wabah ini segera selesai agar pasar bisa kembali normal,” keluh seorang pedagang sapi.
Sejak 10 Januari 2025, lebih dari 500 ekor sapi dilaporkan terinfeksi PMK di wilayah Lamongan, dengan 22 ekor di antaranya mati akibat penyakit tersebut. Penutupan sementara ini diharapkan dapat membantu menghentikan penyebaran penyakit secara efektif.
Pihak berwenang optimistis bahwa langkah ini akan mempercepat proses pengendalian wabah, sehingga Pasar Hewan Tikung dapat kembali beroperasi seperti sediakala.