Example floating
Example floating
Berita-PeristiwaPolitik-BirokrasiSehat

Virus Oz dan Potensi Bahayanya: Kemenkes RI Menegaskan Belum Ditemukan di Indonesia

Avatar
×

Virus Oz dan Potensi Bahayanya: Kemenkes RI Menegaskan Belum Ditemukan di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Virus Oz dan Potensi Bahayanya Kemenkes RI Menegaskan Belum Ditemukan di Indonesia
Example 468x60

MEMO, Jakarta: Kementerian Kesehatan RI telah memastikan bahwa kasus infeksi Virus Oz melalui kutu belum ditemukan di Indonesia. Virus ini dapat menyebabkan peradangan pada otak yang berpotensi fatal bagi manusia.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi informasi terkini tentang Virus Oz, termasuk gejala yang muncul, cara penularannya, dan penemuan-penemuan terbaru yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan institusi kesehatan lainnya.

Mari kita simak dengan seksama agar kita dapat memahami virus ini dengan lebih baik dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Virus Oz: Sifat Zoonosis dan Kemungkinan Penularan melalui Kutu

Kementerian Kesehatan RI memastikan bahwa kasus infeksi Virus Oz melalui kutu belum ditemukan di Indonesia. Virus Oz dapat menyebabkan peradangan pada otak yang berakibat fatal bagi manusia.

Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa Virus Oz adalah anggota baru dari Genus Thogotovirus. Virus ini pertama kali diisolasi dari tiga nimfa kutu Amblyomma Testudinarium di Prefektur Ehime, Jepang pada tahun 2018.

“Dalam hal ini, belum ada (kasus akibat Virus Oz) yang ditemukan di Indonesia,” kata Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, saat diwawancarai oleh wartawan pada Senin (26/6/2023).

Maxi menjelaskan bahwa pasien yang terinfeksi Virus Oz akan mengalami demam yang tidak lazim. Demam tersebut disebabkan oleh gigitan kutu Amblyomma Testudinarium.

“Diagnosis dilakukan sebagai diagnosis banding untuk gejala demam yang penyebabnya tidak diketahui. Jika ada riwayat gigitan kutu, diagnosis dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium virologi menggunakan metode ELISA,” ucap Maxi.

Perhatian! Gejala dan Dampak Virus Oz pada Tubuh Manusia

Perlu diketahui bahwa Virus Oz bersifat zoonosis, yaitu dapat ditularkan melalui hewan. Biasanya, virus ini ditularkan melalui hewan liar seperti monyet, rusa, dan tikus kepada manusia.

Baca Juga  Waspada Cuaca Ekstrem di Berbagai Kota Indonesia, 8 Maret 2025

Ketika Thogotovirus menginfeksi tubuh manusia, dapat menyebabkan radang otak (ensefalitis), demam, pneumonia, dan bahkan kematian. Namun, sampai saat ini cara penularannya ke manusia masih belum diketahui dengan pasti.

Saat ini, dugaan sementara adalah bahwa Virus Oz kemungkinan ditularkan melalui gigitan kutu. Maxi juga menyebutkan informasi dari NIID Tokyo.

Berdasarkan informasi dari NIID Tokyo, antibodi terhadap Virus Oz ditemukan pada monyet liar, babi hutan, dan rusa yang hidup di Prefektur Chiba, Tokyo, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita.

“Selain itu, dua pemburu di Yamaguchi juga dilaporkan positif mengandung antibodi. Secara demografis, Thogotovirus juga telah menyebar di banyak wilayah di dunia,” ujar Maxi.

Sebelumnya, Pemerintah Jepang mencatat kasus kematian pertama akibat infeksi Virus Oz. Korban adalah seorang wanita berusia 70 tahun dari Ibaraki Timur, Tokyo Utara, Jepang.

Kementerian Kesehatan Jepang mengungkapkan bahwa wanita tersebut mengunjungi dokter pada musim panas 2022. Ia mengeluhkan gejala demam dan kelelahan.

Virus Oz, anggota baru dari Genus Thogotovirus, masih belum ditemukan di Indonesia menurut Kementerian Kesehatan RI.

Namun, kesadaran akan potensi bahayanya penting, mengingat virus ini dapat menyebabkan radang otak, demam, pneumonia, dan bahkan kematian.

Cara penularannya yang pasti masih belum diketahui sepenuhnya, tetapi diduga terjadi melalui gigitan kutu.

Informasi terbaru menunjukkan adanya antibodi Virus Oz pada beberapa hewan, seperti monyet liar, babi hutan, dan rusa di beberapa wilayah Jepang.

Penting bagi kita untuk memahami gejala yang muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan oleh otoritas kesehatan untuk melindungi diri kita dan masyarakat dari potensi ancaman Virus Oz.