” Ini murni bunuh diri, tidak ada tanda tanda bekas penganiayaan. Mungkin karena hubungan asmaranya tidak direstui pihak keluarga. Sebab, laki-lakinya sudah beristri. Sedang Ni Ketut Pratiwi statusnya masih pelajar,” kata Kapolres Bangli.
Danang Beny Kusprihandoyo menjelaskan berdasarkan keterangan dari saksi Ni Wayan Sutri bahwa dia menerima pesan singkat (SMS) dari I Nengah Asih. Pesan tersebut berisikan supaya memberitahukan kepada I Komo untuk mengambil mobilnya di dermaga Kedisan, Danau Batur, Kintamani, Bangli.
” Saksi membaca sms itu kemudian berusaha menghubunginya secara langsung. Namun, ponselnya sudah tidak lagi bersambung. Kemudian langsung menuju ke lokasi,” kata Kapolres dari hasil pemeriksaan saksi.
Kemudian saksi lagi yang dimintai keterangan polisi bernama I Komo, langsung menuju ke tempat yang dimaksud. Setelah nyampai di tempat tersebut, mobil Daihatsu Taft GT DK 699 CN milik korban telah diparkir dan tidak dikunci. Dalam mobil tersebut ditemukan 2 unit telepon selular dan sepucuk surat wasiat.
Petugas melakukan evakuasi ke danau tersebut. Kedua korban, yakni I Nengah Asih dan Ni Ketut Pratiwi ditemukan meninggal tenggelam dalam keadaan saling berpelukan dan mengikatkan diri menggunakan selendang warna hijau. ( ed )