Dilanjutkan dia, dari Pemkot Tangerang, Putri dan sang suami pergi ke Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, dan akhirnya disuntik vaksin di sana, pada Selasa 15 Juni 2021 lalu. “Akhirnya suami saya disuntik. Tetapi setelah itu, suami saya langsung demam tinggi. Demamnya sampai 37-an, pokoknya tinggi. Jadi, habis itu, dia batuk terus enggak berhenti-henti,” paparnya.
Saat melihat gejala itu, Putri mengaku sangat khawatir dan bergegas membawa Joko ke puskesmas. Sayangnya, di puskesmas Joko ditolak dengan alasan kapasitas sudah penuh. “Ke puskesmas lagi, tapi ditolak dan katanya penuh. Terus orang puskesmas bilang dirawat di rumah saja. Soalnya rumah sakit juga penuh semua,” jelasnya.
Dengan terpaksa, akhirnya Putri pulang bersama suaminya yang semakin lemah ke rumah. Nahas, setelah delapan hari dirawat di rumah, Joko meninggal dunia. Joko meninggalkan istri dan dua anak.
“Saya minta pertanggung jawabannya bagaimana atas meninggalnya suami saya, untuk ke depan anak saya seperti apa. Karena bukan penyakit ada, tapi penyakit setelah divaksin,” pungkasnya.
Tadi pagi, Joko sudah dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada tidak jauh dari rumahnya. Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang, masih belum bisa dimintai keterangannya.