Example floating
Example floating
Metropolis

Urban Farming Lagi Ngetren, Hasilkan Sayur Mayur Sehat

×

Urban Farming Lagi Ngetren, Hasilkan Sayur Mayur Sehat

Sebarkan artikel ini
Pertanian Perkotaan, Manfaatkan Ruang Terbuka dan Optimalkan Lahan Pekarangan Kosong
Pertanian Perkotaan, Manfaatkan Ruang Terbuka dan Optimalkan Lahan Pekarangan Kosong
Example 468x60

Malang, Memo |

Urban Farming atau pertanian perkotaan kini, lagi ngetren. Program pertanian perkotaan tersebut, terbukti menghasilkan produk sayur mayur yang sehat sekaligus sebagai sumber ketahanan pangan keluarga di lingkup perkotaan. Selain itu, juga menambah nilai ruang terbuka hijau di sekitar perkotaan.

TP PKK Kota Malang bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) menggencarkan program urban farming atau pertanian perkotaan di Kota Malang. Urban farming sudah ada hingga ke tingkat RT/RW sebagai upaya menghasilkan produk sayur-mayur yang sehat sekaligus sebagai ketahanan pangan keluarga.

“Program urban farming mempunyai berbagai kontribusi positif terhadap lingkungan. Pertama, memiliki nilai ekologi untuk membuat ruang terbuka hijau di perkotaan,” ujar Plt. Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni, Rabu (17/6/2021).

Pertanian Perkotaan, Manfaatkan Ruang Terbuka dan Optimalkan Lahan Pekarangan Kosong

Sri mengungkapkan, urban farming kegiatan produktif untuk memanfaatkan ruang terbuka serta sebagai optimalisasi lahan pekarangan dan lahan kosong sekitar rumah. Urban farming juga dapat membantu merestorasi lingkungan. Lalu juga bermanfaat untuk memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos.

Inovasi Untuk Pemenuhan Ketahanan Pangan

Selain sebagai upaya pemanfaatan ruang terbuka atau berorientasi pada menanam di lahan kecil, urban farming juga bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Sehingga urban farming juga menjadi salah satu inovasi atau terobosan untuk pemenuhan ketahanan dan keamanan pangan di Kota Malang.

“Dispangtan juga sedang mengadakan lomba urban farming kelompok dasa wisma di kelurahan dan kelompok perangkat daerah. Sudah mulai penjurian sejak 24 Mei hingga 21 Juni 2021 nanti. Dispangtan dalam hal ini turut membuat program-program yang berorientasi pada lingkungan hidup dalam subsektor tanaman, perikanan dan peternakan,” tutur Sri.

Baca Juga  Mutiara dari Solo Yang Dibuang PDIP, Imanuel : Beliau Maghnet Politik

Pemkot Malang Terbitkan Payung Hukum

Payung hukum yang mendasari program-program tersebut, di antaranya Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang, Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara, serta Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Bagian Wilayah Perkotaan Barat.

Lahan sawah di Kota Malang saat ini kurang lebih 995 hektare. Jumlah produktivitas padi tahun 2020 sebesar 74,45 kwintal/hektare sedangkan produksinya 17.094 ton. Untuk produktivitas jagung pada tahun 2020 sebesar 61,17 kwintal/hektare dengan produksi 587 ton. Pemerintah Kota Malang gencar menggerakkan diversifikasi (penganeka ragaman) pangan guna mengurangi ketergantungan terhadap beras serta optimalisasi lahan pekarangan.

Ide dan Gagasan PKK Kota Malang

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Malang sekaligus penggerak urban farming Widayati Sutiaji, mengatakan bahwa, urban farming merupakan gagasan dari PKK sehingga PKK harus terus mengawal urban farming berjaya di Kota Malang. Karena manfaatnya yang sangat luar biasa.

“Jadi, urban farming ini harus tetap eksis dan bekerja sama dengan Dispangtan Kota Malang. Kami melakukan pembinaan dan turun langsung ke lapangan. Melalui urban farming ini, tidak hanya mendapatkan nutrisi sehat untuk keluarga. Tetapi bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur serta membudayakan gotong-royong,” tandas Widayati.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.