Ponorogo, Memo.co.id
Sebanyak 35 siswi MTs di Ngrayun Kabupaten Ponorogo, digilir satu persatu di laboratorium MTs di Ngrayun Ponorogo, oleh gurunya sendiri. Guru ekstrakurikuler tersebut menggunakan ruangan laboratorium untuk praktek biologis.
” Biasanya, ruangan laboratorium itu kalau tidak untuk praktek biologi ya pelajaran fisika. atau pelajaran berbasis komputer. Tapi, guru ini memanfaatkan laboratorium malah untuk praktek biologis. Kelinci percobaannya adalah para siswi di MTs , tempat dia mengajar,” kata salah seorang wali murid yang enggan namanya diglendeng sebagai saksi di kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Darmawan, Jumat tadi siang mengatakan kasus pencabulan yang melibatkan seorang guru ekstra kurikuler bernama Asep Nurdin (44), berjalan sejak satu tahun yang lalu. Kasuanya dilaporkan karena beberapa siswi mengaku menjadi korban cabul gurunya tersebut.