NGANJUK,MEMO.CO.ID –
Puluhan warga Dusun Kedungregul Desa Sambirejo Kecamatan Tanjunganom,Nganjuk pada hari ini (2/8) sekitar pukul 11.30 WIB melakukan pemblokiran jalan akses menuju lokasi proyek tol.
Dengan aksi warga tersebut berakibat puluhan dump truk yang mengangkut tanah uruk terpaksa tidak bisa masuk lokasi proyek.
Aksi pemblokiran tersebut dilatarbelakangi karena warga yang terkena dampak polusi debu yang diakibatkan keluar masuknya puluhan armada setiap hari merasa dirugikan karena pihak pelaksana proyek tol telah ingkar janji dengan pembayaran uang kompensasi jalan tidak tepat waktu alias sering molor.
Dikatakan Mariana salah satu warga terdampak mengaku sudah dua minggu ini warga tidak menerima uang kompensasi jalan.
Padahal sesuai perjanjian, uang kompensasi dibayar setiap bulan sebesar Rp 25 juta. ” Bulan ini sudah molor dua minggu belum dibayar oleh pihak pelaksana,” jelas Mariana.
Disampaikan Mariana juga bahwa setiap harinya warga terganggu debu dan suara bising dump truk yang lalu lalang . ” Dilingkungan sini banyak anak kecil yang rawan terkena sesak nafas akibat pemcemaran yang ditimbulkan dari debu,”imbuhnya.
Sementara dikatakan Moh.Iskhaq selaku perwakilan dari PT RBC mengutarakan bahwa pihak pelaksana sudah tidak mampu memberi uang kompensasi kepada warga karena kondisi keuangan perusahaan sudah kolep.
Tapi kalau warga terus menekan minta uang kompensasi maka menurut dia pihak pelaksana memilih jalur hukum. ” Yang jelas proyek ini adalah proyek negara.Jadi kalau ada kelompok atau perorangan sengaja menghentikan proyek negara itu akan berurusan dengan hukum,” ujar Iskhaq.
Dengan aksi warga ini mendapat pengamanan ketat anggota polres Nganjuk dan polsek Warujayeng. (adi)