Indonesia tengah masuk peralihan wabah ke arah epidemi. Juru Bicara Pemerintahan untuk Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro pastikan sekarang ini Indonesia dalam peralihan sesudah berhasil penuhi beberapa indikator. Pascalebaran, disebutkan Reisa tidak ada kenaikan kasus Covid-19 yang berarti.
Ini menjadi satu diantara tanda pemerintahan lakukan kelonggaran ketentuan Covid-19. “Alhamdulillah kita saksikan akhir-akhir ini keadaan makin lebih baik. Ada banyak tanda sebetulnya untuk perubahan dari babak wabah ke epidemi yang beberapa tanda ini telah tercukupi,” kata Reisa
Adapun tanda yang telah terwujud sekarang ini mencakup tidak ada peningkatan kasus berarti, positivity rate di bawah 3 %, keberisian rumah sakit di bawah 5 %, angka kematian di bawah 3 %, tingkat ketahanan tubuh 99 % dan perolehan vaksinasi.
Menurut penuturan Reisa, keadaan sekarang ini berlainan dengan tahun kemarin yang mana pascalebaran terjadi kenaikan kasus Covid-19 karena variasi Delta. Disamping itu, ada variasi Omicron saat peristiwa liburan Natal dan tahun baru (nataru).
“Tahun 2020 ada kenaikan karena variasi Delta dan ada juga peristiwa nataru, ada variasi baru. Positivity rate di bawah 3 %, keberisian rumah sakit untuk perawatan rumah sakit Covid-19 di bawah 5 %,” terang Reisa.
Berkenaan dengan tingkat kekebalan warga, Reisa mengutarakan hal tersebut berdasar survey dijalankan pemerintahan. Di mana hasilnya sekitaran 99 % lebih warga telah mempunyai ketahanan tubuh.
“Selanjutnya angka kematian di bawah 3 % an terkait dengan tingkat daya tahan berdasar survey dijalankan pemerintahan 99 % dari hasilnya memperlihatkan ketahanan,” pungkasnya.
