Tragis! Kebakaran Gudang Gas Bali, Korban Meninggal Terus Bertambah

Tragis! Kebakaran Gudang Gas Bali, Korban Meninggal Terus Bertambah
Tragis! Kebakaran Gudang Gas Bali, Korban Meninggal Terus Bertambah

MEMO

Kebakaran tragis gudang gas elpiji di Denpasar Utara, Bali, telah menelan korban jiwa dan melukai puluhan lainnya. Peristiwa ini memicu respons cepat dari rumah sakit setempat, dengan RSUP Prof Ngoerah menangani pasien-pasien yang terluka dengan serius. Sementara penyelidikan masih berlangsung, Pertamina menegaskan bahwa gudang yang terbakar bukan merupakan pangkalan resmi mereka. Mari kita tinjau lebih lanjut tentang kronologi kejadian dan kondisi terkini pasien.

Bacaan Lainnya

Respons Cepat RSUP Prof Ngoerah Tangani Pasien Luka Bakar Serius

Kecelakaan gudang gas elpiji di wilayah Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali pada akhir pekan lalu menelan korban jiwa hingga tiga orang dan masih ada belasan lainnya yang sedang dalam perawatan.

Dr. Affan Priyambodo, Direktur Medis dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah, menyatakan bahwa penanganan korban kebakaran gudang gas yang terjadi pada hari Minggu (9/6) dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh pihak rumah sakit.

Sebelumnya, ada total 16 pasien korban kebakaran gudang gas yang sedang dirawat di rumah sakit itu sejak hari Minggu. Jumlah tersebut termasuk pasien yang dirujuk dari empat rumah sakit lain.

“Dikarenakan kejadian luar biasa yang melibatkan ledakan gudang gas, ada total 16 pasien yang telah datang ke Rumah Sakit Prof Ngoerah sejak tanggal 9 Juni, pukul 07.45 WITA dari empat rumah sakit rujukan,” ungkap Affan dalam konferensi pers di RSUP Prof Ngoerah pada hari Selasa (11/6).

Ia menjelaskan bahwa ada empat korban yang langsung dibawa oleh masyarakat ke RSUP Prof Ngoerah, tujuh pasien dirujuk dari Rumah Sakit Mangusada, Badung, tiga korban dirujuk dari Rumah Sakit Surya Husada, Denpasar, dan dua korban dirujuk dari Rumah Sakit BaliMed, Denpasar.

“Jadi, secara keseluruhan terdapat 16 korban luka bakar yang telah datang ke rumah sakit Prof Ngoerah. Saat ini, dari jumlah 16 pasien tersebut, 13 orang masih dalam perawatan dan 3 orang telah meninggal dunia,” kata Affan.

Dr. I Putu Kurniayanta, Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Prof Ngoerah, menyatakan bahwa tiga korban meninggal dunia dalam perawatan karena kondisi luka bakarnya yang cukup parah.

“Penyebab kematian mereka adalah karena luka bakar yang cukup serius. Saat mereka berada di ICU, jika persentase luka bakarnya melebihi 70 persen dari seluruh tubuh, maka kondisinya sudah sangat serius dan dapat mempengaruhi paru-paru dan jantung,” jelasnya.

Kurniayanta juga menambahkan bahwa saat pasien tiba di ruang perawatan intensif (ICU), penanganan sudah dilakukan secara optimal dengan memberikan bantuan pernapasan dan cairan karena korban kehilangan cairan akibat luka bakar.

Pertamina: Gudang yang Terbakar Bukan Pangkalan Resmi

Sementara itu, korban pertama yang meninggal dunia bernama Edi Herwanto pada hari Senin (10/6) dini hari, korban kedua adalah Purwanto pada hari Senin (10/6) sekitar pukul 10.00 WITA, dan korban ketiga adalah Yudis Aldyanto pada hari Selasa (11/6) dini hari.

Pos terkait