Jakarta, Memo |
TKA China terus berdatangan ke Indonesia. Semakin dilarang, pesawat terbang carter dari China semakin bebas terbang ke Indonesia, membawa ratusan pekerja dari negeri China. Pemerintah diam dan tutup mata.
Sikap diam pemerintah dan cenderung tidak melakukan langkah tegas tersebut, membuat beberapa kalangan menyesalkan sikap pemerintah. Sementara itu, beberapa kementerian terkait , juga tutup mata terhadap kedatangannya para TKA China ke Indonesia.
Mengangkat Harkat Martabat TKA China Mengorbankan Rakyat Sendiri, Mulai Korban PHK Hingga Korban Pandemi Covid
Sementara itu, pada saat yang sama, pada masa pandemi ini, puluhan ribu karyawan dan buruh perusahaan di Indonesia, harus nganggur karena korban PHK. Sedang pekerja dari China berdatangan melalui bandara internasional. Di satu sisi, penularan covid, juga menjadi problem dari Pemerintah RI. Tapi, pemerintah tidak memiliki kekhawatiran terhadap penularan TKA dari China.
Kmisi IX DPR RI Sayangkan Izin Masuk TKA China
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Pertaonan Daulay benar-benar menyayangkan pemberian izin masuknya WNA atau TKA China ke Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Dia khawatir, kedatangan mereka berpotensi membawa virus Covid-19.
Selain membawa virus Covid, juga mengambil alih posisi lapangan kerja yang seharusnya diberikan ke masyarakat Indonesia sendiri.
TKA China Bekerja di Indonesia
Belum lagi, kata Saleh, masuknya WNA China dimaksudkan untuk bekerja di Indonesia. Sementara, di dalam negeri sendiri, ada banyak PHK dan pekerja yang dirumahkan dan masa depan mereka masih belum jelas akibat pandemi.
“Mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI? Apa sih jenis pekerjaan yang mesti membutuhkan TKA China? Kementerian Tenaga Kerja perlu terbuka terkait masalah ini,” ujar Saleh saat dihubungi, Senin (17/5/2021).
Kementerian Perhubungan Ngeles
Selain itu, lanjut Saleh, jawaban Kementerian Perhubungan terkait kedatangan TKA China ini dinilai tidak tepat. Persoalannya bukanlah jenis pesawat yang mereka pakai. Tetapi, mengapa TKA asal China ini masih terus-terusan diperbolehkan masuk.
“Mau pakai pesawat reguler, pesawat carter, atau pesawat pribadi sekalipun tetap dipertanyakan masyarakat. Sebab, masyarakat berharap agar kedatangan TKA asal China ini dihentikan terlebih dahulu. Jika nanti pandemi ini telah berlalu, baru dipikirkan lagi. Adapun pekerjaan yang mungkin perlu dilanjutkan, bisa saja diberikan kepada pekerja lokal. Saya yakin, pekerja WNI bisa mengerjakannya,” kata ketua Fraksi PAN itu.
Protes Masyarakat Tidak Didengar
Di sisi lain, Saleh melihat, sangat disayangkan, protes dan penolakan masyarakat seakan tidak didengar oleh pemerintah. Kata Saleh, semakin ditolak, malah semakin banyak yang datang. Bahkan, sekali penerbangan bisa membawa ratusan rombongan.
“Menurut saya, perlu dikalkulasi untung rugi menggunakan TKA ini di Indonesia. Sebab, sejauh ini, saya belum pernah mendengar bahwa kedatangan mereka meningkatkan pemasukan negara. Setidaknya, saya belum pernah membaca laporan bahwa mereka berkontribusi dalam meningkatkan APBN,” tutur Saleh. ( ed )