Manuver beberapa artis dan parpol terus berjalan untuk menyambut pemilu dan Pemilihan presiden 2024. Ditengarai, Tinggalkan PA 212 dan FPI. Kini Menteri Pertahanan dan Keamanan , Prabowo Subiyanto, rutin berkunjung ke ulama dan kyai kyai NU
Berkenaan perubahan yang ada, Pemerhati politik M Qodari memandang lawatan Prabowo Subianto ke beberapa kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) sebagai wujud taktik jaga pangkalan suara umat islam.
Menurut Qodari, hal itu menunjukkan arah baru untuk segmentasi atau pangkalan politik tujuan.
“Kita mengetahui pada 2014 dan 2019 arahnya itu dengan beberapa tokoh Islam di PA 212 dengan FPI. Saat ini kecondongannya ke beberapa tokoh NU, baik di Jawa tengah dan kelak kiai-kiai NU di daerah lain,” ucapnya di Jakarta, Minggu (25/9/2022).
Direktur Eksekutif Indo Barometer itu menyebutkan usaha yang sudah dilakukan Prabowo sebagai cara tepat. Masalahnya NU sebagai ormas (organisasi masyarakat) paling besar di Indonesia dalam jumlah penganut 30-40 % warga muslim di tanah air.
“Prabowo itu masih tetap dekat atau menjaga pangkalan Islam, tapi arahnya lebih ke Islam tradisionil,” katanya.
Qodari menjelaskan opsi yang diambil Prabowo benar-benar betul karena NU sebagai organisasi Islam dengan penganutnya terbanyak.
“Ini menjadi ‘game changer’ untuk Pak Prabowo pada 2024,” ucapnya.
Awalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lakukan bersilahturahmi atau sowan ke 9 kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Perguruan Tinggi (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa tengah.
Prabowo berjumpa dengan 9 kiai sepuh berdasar belakang Nahdlatul Ulama (NU) ditemani Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar berunding berkenaan konsolidasi di antara Gerindra dan PKB pada Pemilihan presiden 2024 sekalian minta dan dengarkan saran dari 9 kiai sepuh.