Tak kurang dari 140 peserta yang mewakili lembaga/kantor pemerintahan, sekolah, sektor swasta hingga perorangan serta klub-klub modeling itu menarik perhatian banyak warga karena masing-masing menampilkan busana batik dengan aksesoris menyolok.
Kehadiran Putri Kecantikan Swiss ke kota kecil di Jatim ini tak lepas dari peran diaspora asal Tulungagung yang sukses meniti karir bidang rancang busana di tingkat internasional.
Menurut Sunarto, kesempatan baik di Hari Jadi ke-817 Kabupaten Tulungagung itu selayaknya dimanfaatkan para pelaku usaha batik di daerahnya untuk memperkenalkan produk-produk mereka di mancanegara.
“Peluangnya sangat besar sekali. Kedatangan Miss Universe Switzerland ini bisa menjadi ‘pintu’ kita untuk memperkenalkan batik Tulungagung keluar negeri,” katanya.