Thrasio, sebuah perusahaan yang mengumpulkan merek-merek terkenal di platform e-commerce Amazon, sedang mengalami kesulitan keuangan yang serius. Model bisnisnya mirip dengan Unilever atau P&G, di mana mereka mengelola banyak merek FMCG di bawah satu atap untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan produksi.
Perusahaan ini mengumumkan bahwa para krediturnya telah menyetujui untuk mengurangi utang sebesar US$ 495 juta. Beberapa kreditur juga berjanji untuk menyuntikkan dana segar senilai US$ 90 juta agar operasional tetap berjalan dan merek-merek di bawah Thrasio dapat terus berjualan.
Menurut CEO Thrasio, Greg Greely, “Thrasio merupakan salah satu penjual pihak ketiga terbesar di pasar Amazon. Dengan keuangan yang lebih stabil dan tambahan modal, kami dapat lebih mendukung merek-merek kami, memperluas infrastruktur, dan mencari peluang baru.”
Thrasio Memotong Utang, Berusaha Bertahan dan Berkembang
Thrasio dan perusahaan sejenisnya telah berhasil mengumpulkan miliaran dolar AS dari investor dalam beberapa tahun terakhir. Sejak didirikan, Thrasio telah menerima investasi sebesar US$ 3,4 miliar (setara dengan Rp 53 triliun).
Perusahaan ini bahkan sempat mempertimbangkan untuk melantai di pasar saham melalui merger dengan SPAC.