Selain itu, TikTok aktif dalam mencegah penyebaran misinformasi dan menghapus media sintetis yang dapat menyesatkan komunitas TikTok. Mereka juga bekerja sama dengan organisasi pemeriksa fakta terakreditasi untuk memperkuat identifikasi hoaks.
Sebelumnya, komisioner Uni Eropa Thierry Breton meminta TikTok untuk mengawasi konten yang beredar di platform mereka selama konflik Israel-Hamas, mengingat kewajiban khusus yang dimiliki TikTok untuk melindungi anak-anak dan remaja dari konten berbahaya. Dengan undang-undang Digital Service Act, TikTok harus mematuhi kewajiban yang sangat jelas terkait hal ini.
TikTok Menghapus Ribuan Konten Terkait Konflik Israel-Hamas
Dalam penanganan krisis ini, TikTok telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk pembentukan pusat komando dengan tim profesional keselamatan global, pengembangan sistem deteksi otomatis, penambahan moderator yang fasih berbahasa Arab dan Ibrani, serta pencegahan penyebaran misinformasi.
Mereka juga terus menghapus konten yang melanggar pedoman komunitas, menjadikan TikTok sebagai ruang yang aman dan nyaman bagi komunitas global. TikTok berkomitmen untuk mendukung kebebasan berekspresi, menghormati hak asasi manusia, dan menghapus segala bentuk kekerasan dan kebencian.
Upaya ini sejalan dengan tuntutan Komisioner Uni Eropa untuk menjaga keselamatan anak-anak dan remaja di platform mereka, sesuai dengan undang-undang Digital Service Act. TikTok telah memainkan peran yang signifikan dalam mengatasi tantangan dalam konteks konflik Israel-Hamas.