Program Konversi BBM ke BBG yang digelar oleh Anggota Komisi VII DPR-RI, Diah Nurwitasari, bersama Kementerian ESDM, menawarkan solusi hemat biaya bagi petani di Kabupaten Bandung Barat. Dalam acara yang diselenggarakan di Kecamatan Cililin, ratusan petani menerima konverter kit pompa air yang akan membantu mereka mengurangi biaya pengairan sawah.
Diah Nurwitasari dan Kementerian ESDM Hadirkan Program Konversi BBM ke BBG
Anggota Komisi VII DPR-RI dari Fraksi PKS, Diah Nurwitasari, bekerjasama dengan Kementerian ESDM, telah mengadakan sebuah acara yang bertujuan untuk Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG untuk Pompa Air kepada petani.
Acara ini berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Program bantuan ini disediakan khusus untuk para petani yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Kementerian ESDM. Diah Nurwitasari, anggota DPR-RI, mengungkapkan bahwa ia telah berupaya untuk mengadvokasi program ini sejak tahun 2022.
Namun, pada tahun sebelumnya, berbagai persyaratan belum dapat dipenuhi oleh calon penerima manfaat dari kalangan petani. Tahun ini, berkat kerjasama dari berbagai pihak, para petani akhirnya mampu memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk menerima bantuan ini.
Diah Nurwitasari juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pemberian bantuan ini di tengah musim kemarau dan kekeringan yang telah berlangsung cukup lama. Dalam acara ini, 100 unit konverter kit pompa air akan secara simbolis diserahkan kepada 100 petani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung Barat.
Diah Nurwitasari, yang merupakan seorang perempuan asli Bandung, menambahkan, “Saya berterima kasih kepada semua pihak, terutama Kementerian ESDM, yang telah berusaha untuk mempertahankan program bantuan ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut demi kebaikan masyarakat.”
Petani Kabupaten Bandung Barat Berhemat dengan Konverter Kit Pompa Air
Diah juga mengungkapkan harapannya bahwa masyarakat penerima bantuan ini akan dapat menggunakan alat ini dengan baik, sehingga alat tersebut dapat awet dan memberikan manfaat yang besar bagi mereka.
Seorang petani bernama Iwan Wahyudin, yang pernah mencoba menggunakan pompa air yang menggunakan konverter kit, menceritakan pengalamannya. Dia mengatakan bahwa sebelum menggunakan konverter kit, ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 100.000 setiap harinya untuk membeli BBM agar dapat mengairi sawahnya selama 6 jam.
Namun, setelah beralih ke konverter kit, dia hanya perlu menggunakan 1 tabung gas 3 kg dengan harga sekitar 23 hingga 25 ribu rupiah. Iwan merasa bersyukur karena penggunaan pompa air dengan konverter kit ini telah mengurangi biaya pengairan sawahnya secara signifikan, sehingga ia dapat menghemat uangnya dan menggunakannya untuk kebutuhan lainnya.
Pada acara tersebut, tampak hadir juga Lukmanul Hakim, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bandung Barat, Risris Risdianto, seorang pejabat dari Kementerian ESDM, dan beberapa pejabat dari Pertamina Patraniaga.
Semua pihak berharap bahwa program bantuan ini akan memberikan manfaat besar bagi para petani dan membantu mengatasi masalah biaya pengairan yang tinggi.
Program Konversi BBM ke BBG: Solusi Hemat Biaya untuk Petani di Kabupaten Bandung Barat
Dalam acara tersebut, Diah Nurwitasari dan para petani menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada Kementerian ESDM yang telah mempertahankan program bantuan ini, berharap agar kolaborasi ini dapat berlanjut untuk kebaikan masyarakat.
Program ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi para petani, seperti yang diungkapkan oleh Iwan Wahyudin, seorang petani, yang telah mengalami pengurangan drastis dalam biaya pengairan sawahnya setelah beralih ke konverter kit.
Semoga program ini dapat menjadi solusi hemat biaya yang berkelanjutan dan membantu petani menghadapi tantangan biaya pengairan yang tinggi di masa depan.