Revitalisasi Pasar Senen Blok VI, Jakarta Pusat, yang sempat terhenti, dijadwalkan akan dimulai pada bulan Februari 2024, sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Direktur Utama PD Pasar Jaya, Agus Himawan, menyatakan bahwa proses pembangunan akan dimulai dengan pembangunan tempat parkir dan tempat penampungan sementara untuk para pedagang pasar.
Namun, pembangunan ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk masalah hukum dengan mitra lama dan dampak pandemi Covid-19 yang menghambat progres proyek ini. Pedagang pasar juga mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap waktu tempat penampungan sementara yang terbatas. Upaya untuk merealisasikan pembangunan telah diupayakan sejak tahun 2010, tetapi hingga kini masih menunggu tindakan nyata.
Jadwal Proyek Februari 2024 – Tantangan Hukum dan Covid-19 Berperan?
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Agus Himawan, telah menetapkan bulan Februari 2024 sebagai awal proses revitalisasi Pasar Senen Blok VI, yang terletak di Jakarta Pusat. “Tadi kami telah menyampaikan, insya Allah akhir Februari pembangunan akan dimulai. Kami harus menyelesaikan dulu masalah lama,” ujar Agus di Balai Kota DKI Jakarta pada hari Rabu (2/8).
Menurut Agus, ini sesuai dengan perintah dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang meminta dia untuk mewujudkan pembangunan Pasar Senen Blok VI yang sempat terhambat. “Jadi ini sudah sesuai dengan perintah Pak Gubernur kepada kami untuk segera menyelesaikan pembangunan Pasar Blok VI yang terbengkalai ini,” kata Agus.
Namun, dia menjelaskan bahwa ada masalah hukum dengan mitra lama terkait masalah keuangan, sehingga pembangunan Pasar Senen Blok VI sempat terhenti. Ia menyebut bahwa masalah tersebut sedang berproses di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun, keduanya sudah melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Selain itu, Agus juga menyatakan bahwa pandemi Covid-19 juga menjadi penyebab terhentinya pembangunan Pasar Senen Blok VI. “Ya, karena memang pandemi. Mitra itu beberapa juga karena kondisi keuangan,” ujarnya.
Kisah Pedagang Pasar, Penurunan Omset, dan Aksi Demo di Balai Kota
Agus menjelaskan bahwa revitalisasi Pasar Senen Blok VI akan dimulai dengan membangun tempat parkir dan tempat penampungan sementara bagi para pedagang pasar tersebut. “Kami juga sudah memfasilitasi keinginan dari para pedagang terkait masalah parkir sementara dan tentunya memperbaiki serta merenovasi tempat penampungan sementara yang sudah mengalami kerusakan,” ungkap Agus.
Reynhard Sinaga, salah satu pedagang di Pasar Senen Blok VI, mengatakan bahwa tempat penampungan sementara yang saat ini mereka tempati memiliki batas waktu. Oleh karena itu, mereka merasa khawatir. “Ini tahun kelima. Kita tidak tahu itu sampai berapa tahun. Ketika itu nanti masa gunanya sampai pada batasnya, bagaimana kami?” ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta.
Dia juga menyebut bahwa rencana pembangunan Pasar Senen Blok VI telah mencuat sejak tahun 2010, namun hingga kini belum terealisasi. Para pedagang Pasar Senen Blok VI telah beberapa kali menyampaikan aspirasi kepada PD Pasar Jaya, namun tidak diterima tanpa adanya alasan yang jelas. “Mereka tidak mau menerima kami. Kami tidak tahu alasannya. Karena mereka menolak kami, maka kami mengajukan keberatan langsung kepada PJ Gubernur,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa para pedagang Pasar Senen Blok VI telah mengalami penurunan omset lebih dari 50 persen selama berada di tempat penampungan sementara. “Bagaimana pelanggan akan datang jika tidak ada tempat parkir? Mereka parkir di depan toko, tapi motornya atau mobilnya sering kena razia. Kami sebagai pedagang merasa sudah tidak dihargai,” ungkapnya.
Sejumlah pedagang Pasar Senen Blok VI sebelumnya telah melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut agar pembangunan Pasar Senen Blok VI segera dilakukan.
Revolusi Pasar Senen Blok VI Tertunda, Tantangan Hukum dan Pandemi Covid-19 Merintangi Proyek Revitalisasi
Pengalaman para pedagang di tempat penampungan sementara menambah kompleksitas masalah, karena mereka merasa khawatir dengan batas waktu tempat penampungan yang terbatas. Selain itu, mereka juga menyuarakan penurunan omset sejak berada di tempat sementara, akibat dari kurangnya fasilitas parkir yang mempengaruhi kunjungan pelanggan.
Usaha untuk merevitalisasi Pasar Senen Blok VI telah berlangsung selama bertahun-tahun, namun sejumlah hambatan membuat pembangunan masih terkatung-katung hingga saat ini.