MEMO.CO.ID, JAKARTA – Penemuan baru puing-puing pesawat di dasar laut telah mengguncang dunia, memunculkan banyak pertanyaan tentang kejadian misterius ini. Berdasarkan analisis ahli, dugaan kuat bahwa pesawat terseret arus kuat, namun kepastian masih menjadi tanda tanya besar.
Penemuan Puing-Puing Pesawat di Dasar Laut Timbulkan Pertanyaan Besar
Pakar politik dan keamanan internasional dari Universitas Murdoch di Australia, Ian Wilson, secara terbuka membahas masa depan Indonesia dari sudut pandang demokrasi hingga hubungan internasional di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. Di pemilihan kali ini, Jokowi secara tak langsung mendukung Prabowo. GIbran Rakabuming, anak presiden RI, bahkan menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo.
Menurut Wilson, kemungkinan pecah kongsi bisa terjadi jika hubungan Prabowo dan Jokowi tidak membaik. Wilson juga membahas situasi hak asasi manusia di Indonesia, nasib Papua, dan sikap Prabowo di panggung internasional, termasuk hubungannya dengan China. Berikut wawancara khusus CNNIndonesia.com dengan Ian Wilson pada Kamis (21/3).
KPU mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Indonesia semalam. Bagaimana menurut Anda Prabowo akan memimpin Indonesia?
Menurut saya, itu pertanyaan yang sulit dijawab secara pasti, karena kami belum mengetahui secara pasti. Koalisi pemerintahannya akan sangat menentukan, terutama apakah PDIP dan PKS mau bergabung di bawah kepemimpinan Prabowo dan Gibran atau menjadi oposisi.
Menurut saya, Prabowo memiliki kecenderungan ke politik yang agak otoriter, meskipun tidak sepenuhnya seperti sepuluh tahun yang lalu. Namun, dia tetap harus memperhitungkan dinamika politik elit. Ini akan sangat mempengaruhi masa depan Indonesia.
Saya merasa bahwa dalam sistem politik Indonesia yang berfokus pada koalisi kepresidenan, presiden harus membangun koalisi untuk mendapatkan kekuatan politik yang stabil. Ini akan menjadi tugasnya, yang akan membutuhkan cukup banyak tenaga untuk menyenangkan partai.
Prabowo dalam kampanyenya menyatakan bahwa dia ingin semua pihak bergabung dalam pemerintahannya. Ini mencakup semua partai politik. Dia memiliki konsep pemerintahan tanpa oposisi, yang artinya oposisi tidak dilarang, tetapi diajak untuk bekerja sama. Saya merasa proses ini akan memakan waktu yang cukup lama, dan apakah dia akan memiliki mayoritas atau minoritas di parlemen juga akan sangat menentukan.