Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, membuat kunjungan penting ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di tengah ketegangan yang memuncak akibat serangan Rusia ke Ukraina. Pertemuan ini memiliki potensi dampak besar pada perkembangan konflik Ukraina dan dinamika geopolitik global. Mari kita eksplorasi peran Kim Jong Un dalam upaya Rusia dan implikasinya dalam tiga alinea berikut.
Kedatangan Kim Jong Un: Pemicu Baru dalam Konflik Ukraina dan Geopolitik
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un telah tiba di Rusia untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa, tanggal 12 September 2023. Pertemuan ini berlangsung dalam situasi ketegangan tinggi antara Rusia dan Barat terkait serangan Rusia ke Ukraina.
Pertemuan ini diyakini akan berfokus pada pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan militer baru antara kedua negara. Presiden Putin berharap bahwa dukungan militer dari Pyongyang akan membantu Rusia mencapai tujuannya di Ukraina.
Sebuah pernyataan dari juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyoroti pentingnya pertemuan ini. Miller mengatakan, “Saya pikir jelas ini berarti bahwa dia mengalami kesulitan dalam mempertahankan upaya militer sehingga dia mencari bantuan dari Korea Utara. Bukan hanya ia gagal mencapai tujuannya di medan perang, tapi Anda melihat ia melakukan perjalanan melintasi negaranya sendiri sambil bergandengan tangan untuk memohon bantuan militer kepada Kim Jong Un.”
Rusia telah menggunakan persenjataan dari negara-negara lain dalam serangan mereka ke Ukraina, termasuk drone kamikaze dari Iran, kendaraan lapis baja dari Belarusia, dan amunisi dari Korut.
Pertemuan Putin dan Kim Jong Un: Dampak, Kritik, dan Potensi Militer
Namun, China, yang memiliki hubungan strategis dengan Rusia, belum mengirimkan senjata ke Rusia dalam konteks konflik ini. Frederik Mertens, seorang analis strategis di Pusat Studi Strategis Den Haag, mengemukakan, “Banyak patriot Rusia akan bertanya-tanya mengapa kerajaan besar mereka harus memohon kepada diktator.”
Pertukaran senjata antara Rusia dan Korut tidak hanya dapat memperkomplikasi situasi di Ukraina, tetapi juga dapat meningkatkan ketegangan di wilayah lain. Rusia dikabarkan setuju untuk memasok Iran dengan jet tempur sebagai imbalan atas dukungan Teheran dalam serangan ke Ukraina, dan hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara demokrasi di Asia Timur.