Example floating
Example floating
Humaniora

Tertimpa Bangunan Saat Gempa, Kini Menjadi Lumpuh, Berharap Bantuan

×

Tertimpa Bangunan Saat Gempa, Kini Menjadi Lumpuh, Berharap Bantuan

Sebarkan artikel ini
korban gempa yang tertimpa vbangunan, masih menderita belum dapat bantuan
korban gempa yang tertimpa vbangunan, masih menderita belum dapat bantuan
Example 468x60

Lumaang, Memo

Nyawa Fitri berhasil terbantu, tetapi saat ini dia mengidap layuh. dia tidak dapat berjalan semacam sediakala. Dirinya berterus terang, pada bagian tulang belakang terasa perih pula sakit. Saat ini dia cuma dapat tergeletak lesu tidak bertenaga.

Saudaranya, Budiono menggambarkan, kala guncangan itu berjalan, seluruh tetangganya sibuk dengan rumahnya masing- masing yang ambruk. dia memandang pamannya yang bernama Juanto( 69), sibuk keluar masuk ke dalam rumah buat melindungi anak sematawayang.

Dikala pamannya berupaya pergi dari rumah, dia meninggal kejatuhan bangunan. Juanto alami cedera serius pada bagian kepalanya dampak keruntuhan material gedung. Pamannya meninggal dalam situasi memeluk buah hatinya yang bersama terkubur reruntuhan gedung.

“ Fitri ini dikala itu sudah mati, waktu aku angkat trus terdapat suara krek kemudian ia hidup lagi. Langsung aku membawa ke rumah pamannya,” tutur Budiono kala dihubungi, Kamis( 15/ 4/ 21).

Memandang perihal itu, dia otomatis teriakan meminta tolong. Tetapi tidak seseorang juga mendekat berikan bantuan sebab sama- sama kebingungan.

Fitri Handayani( 20), salahsatu korban gempa bumi di RT. 04 RW. 08 Desa Iburaja, Dusun Kaliuling, Kecamatan Tempursari. dia kejatuhan bangunan rumahnya yang ambruk. Rumah yang dia tempati bersama keluarganya saat ini juga latar dengan tanah.

Lanjutnya, sehabis gempa mulai berhenti Fitri dibawa menuju puskesmas setempat dengan memakai ambulan dusun buat mendapatkan perawatan pihak kedokteran. Sepanjang 3 hari posisi di puskesmas, Fitri cuma diberi obat penghilang rasa perih tanpa dicoba penyembuhan lebih lanjut.

“ Pulangnya diantar naik ambulan puskesmas, ujar yang menangani Fitri tidak terdapat tulang yang patah. Tetapi buah hatinya terus meringik pinggangnya sakit serta tidak mampu untuk jalan,” keluhnya.

Budiono menambahkan, pihak keluarganya mau supaya Fitri menempuh perawatan lebih lanjut dengan melaksanakan rontgen( ronsen, red) buat memastikan situasi sesungguhnya. Tetapi keadaannya tidak membolehkan sebab selain tidak ada biaya serta keluarganya pula lagi berkabung.“ Kita berharap Fitri dirujuk ke rumah sakit di Pasirian, mudah- mudahan ada yang ingin menolong kami,” harapnya. ( edo)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.