Lumaang, Memo
Nyawa Fitri berhasil terbantu, tetapi saat ini dia mengidap layuh. dia tidak dapat berjalan semacam sediakala. Dirinya berterus terang, pada bagian tulang belakang terasa perih pula sakit. Saat ini dia cuma dapat tergeletak lesu tidak bertenaga.
Saudaranya, Budiono menggambarkan, kala guncangan itu berjalan, seluruh tetangganya sibuk dengan rumahnya masing- masing yang ambruk. dia memandang pamannya yang bernama Juanto( 69), sibuk keluar masuk ke dalam rumah buat melindungi anak sematawayang.
Dikala pamannya berupaya pergi dari rumah, dia meninggal kejatuhan bangunan. Juanto alami cedera serius pada bagian kepalanya dampak keruntuhan material gedung. Pamannya meninggal dalam situasi memeluk buah hatinya yang bersama terkubur reruntuhan gedung.
â Fitri ini dikala itu sudah mati, waktu aku angkat trus terdapat suara krek kemudian ia hidup lagi. Langsung aku membawa ke rumah pamannya,â tutur Budiono kala dihubungi, Kamis( 15/ 4/ 21).