Ketika ditanyai apakah pergantian Danlanud terkait dengan kejadian kedua Super Tucano tersebut, Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, menyatakan bahwa SK Panglima yang dikeluarkan telah melalui mekanisme yang ketat.
Julius menjelaskan bahwa prosedur penempatan jabatan Perwira Tinggi dilakukan melalui mekanisme pra Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) yang dipimpin oleh Kasum TNI, Wakasad, Wakasal, Wakasau, dan pejabat personel dari masing-masing angkatan.
“Setelah itu, langkah selanjutnya adalah Wanjakti yang dipimpin oleh Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan, yang kemudian untuk pangkat bintang tiga dilaporkan kepada Presiden. Jadi, SK Panglima yang diterbitkan sudah melalui mekanisme yang sangat ketat,” ujar Julius.
Mutasi Perwira Tinggi TNI Pasca-Insiden Jatuhnya Pesawat: Marsma Fairlyanto Jadi Staf Khusus KSAU
Pergantian Komandan Lanud Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, dilakukan setelah kejadian jatuhnya dua pesawat EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21. Dalam keputusan tersebut, 60 perwira tinggi, termasuk Marsma Fairlyanto, mengalami mutasi.
Fairlyanto dipindahkan menjadi Staf Khusus KSAU, sementara posisi Danlanud diserahkan kepada Marsma Firman Wirayuda. Insiden pesawat tersebut mengakibatkan empat perwira TNI AU meninggal dunia. Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, menjelaskan bahwa penggantian Danlanud telah melalui mekanisme yang ketat, termasuk prosedur Wanjakti yang melibatkan pejabat tinggi dari TNI.