“Kami telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas namun tetap santun dalam menjalankan peraturan-peraturan, termasuk menghormati adat budaya dan kearifan lokal masyarakat Bali,” ungkapnya.
Sosialisasi ‘Do’s and Don’ts’: Kunci Meningkatnya Kunjungan Wisatawan dan Kebudayaan Bali yang Terjaga
Sandiaga menambahkan, “Saya menerima banyak apresiasi bahwa kebijakan ketegasan kami ini malah tidak mengurangi kunjungan wisatawan ke Bali, melainkan justru meningkat. Pertumbuhan kunjungan wisatawan ini mencapai lebih dari 19 persen year-on-year. Oleh karena itu, kami akan terus mempertahankan pendekatan ini dan akan lebih intens dalam sosialisasi serta edukasi kepada para wisatawan, terutama bagi yang mungkin belum mengetahui peraturan-peraturan tersebut.”
Menurutnya, buku panduan “do’s and don’ts” yang diberikan kepada turis asing telah terbukti cukup efektif dalam mengurangi pelanggaran yang dilakukan oleh mereka di Bali.
“Dokumen do’s and don’ts di Bali ini terbukti sangat efektif. Kami telah mempromosikannya sejak awal tahun dan mendapat apresiasi dari para wisatawan. Mereka menjadi lebih sadar akan aturan-aturan yang berlaku, yang sebelumnya mungkin mereka tidak tahu. Sehingga, meskipun jumlah wisatawan meningkat, jumlah pelanggaran malah menurun. Ini adalah salah satu hasil positif dari sosialisasi yang kami lakukan,” jelasnya.
Menparekraf Sandiaga Uno Tekankan Pentingnya Etika Pariwisata di Bali
Dengan adanya panduan “do’s and don’ts,” wisatawan asing menjadi lebih sadar akan aturan-aturan yang berlaku, membantu mengurangi pelanggaran. Ini adalah langkah positif dalam menjaga citra Bali sebagai destinasi pariwisata yang unik dan berbudaya.